IDENTIFIKASI KERAGAMAN FISIK BENIH KENARI (Canarium indicum L.) ASAL MALUKU UTARA

Autor: Alkadrin Manui, Kukuh Setiawan, Eko Pramono, Agustiansyah Agustiansyah, Dwi Hapsoro
Jazyk: English<br />Indonesian
Rok vydání: 2022
Předmět:
Zdroj: Jurnal Agrotek Tropika, Vol 11, Iss 1, Pp 127-134 (2022)
Druh dokumentu: article
ISSN: 2337-4993
2620-3138
DOI: 10.23960/jat.v11i1.5477
Popis: Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman fisik benih beberapa genotipe kenari (Canarium indicum L.) asal Maluku Utara. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Agustus 2020. Pengamatan dilakukan terhadap sampel berdasarkan panduan Descriptors for walnut (1994) yang telah dimodifikasi, khususnya pada benih. Karakter yang diamati adalah karakter kualitatif dan kuantitatif. Karakter kualitatif adalah karakter yang tidak dapat diukur dengan satuan namun dapat dikonfersi melalui data skoring. Karakter kuantitatif adalah karakter yang dapat terukur oleh alat dan memiliki satuan, Karakter morfologi atau kualitatif yang di amati dengan cara skoring yaitu : Bentuk Pangkal benih (BPB) (1. runcing, 2. tumpul dan 3. membulat), Bentuk ujung benih (1. runcing, 2. tumpul dan 3. membulat), Bentuk benih (1. bulat, 2. lonjong dan 3. lonjong meruncing), Warna ujung benih, (1. coklat mudah, 2. coklat tua dan 3. krim), Warna pangkal benih (1. coklat mudah, 2. coklat tua dan 3. krim), Warna benih (1. coklat mudah, 2. coklat tua dan 3. krim), Motif warna benih (1. Hitam dan 2. Krim), Tekstur benih (1. halus dan 2. kasar). Karakter sifat agronomi benih dianalisis menggunakan klasifikasi interval variabel yang terdiri dari panjang benih (PB), diameter benih (DB), bobot benih (BB), ketebalan cangkang (KC), bobot kering oven (BKO) dan jumlah embrio (JE). Untuk mengetahui keragaman fenotipik dan hubungan kekerabatan antar genotipe benih kenari, data morfologi dan agronomi masing-masing genotipe diolah menggunakan analisis pengelompokan data matriks (Cluster analysis) dan pembuatan Dendogram dengan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Method Arithmetic) mengunakan NTSYS (Numerical Taxonomy and Multivariate System) versi 2.02 (Rohlf, 2000). Hasil identifikasi keragaman Bentuk pangkal benih (BPB) tumpul berjumlah 16 genotipe, runcing dan bulat berjumlah 3 genotipe. Bentuk ujung benih (BUB) bentuk tumpul berjumlah 7 genotipe, runcing 9 genotipe dan bulat 6 genotipe. Selanjutnya untuk bentuk benih (BBE) bulat berjumlah 6 genotipe, lonjong 14 genotipe dan lonjong meruncing 2 genotipe. Warna ujung benih (WUB) coklat muda berjumlah 15 genotipe, coklat tua 6 genotipe dan krim 1 genotipe, sedangkan warna pangkal benih (WPB) coklat muda berjumlah 7 genotipe, coklat tua 2 genotipe dan krim 13 genotipe. Warna benih (WB) coklat muda berjumlah 17 genotipe dan coklat tua 5 genotipe. Motif warna benih (MWB) hitam berjumlah 19 genotipe dan krim 3 genotipe, sedangkan tekstur benih (TB) halus berjumlah 5 genotipe dan kasar 17 genotipe. Hasil dendogram analisis UPMGA 22 genotipe berdasarkan 14 karakter morfologi dan agronomi memiliki persamaan ciri terdekat dalam hubungan kekerabatan yaitu genotipe Nge susara dan Nge jingga dengan nilai jarak koefisien sebesar 73,20 %. Sebaliknya hubungan kekerabatan terjauh berdasarkan kesamaan ciri yaitu genotipe Ifa daalus dengan Ifa wagol dengan nilai jarak koefisien sebesar 22,05%.
Databáze: Directory of Open Access Journals