Perkembangan Penyajian Jathilan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Autor: Kuswarsantyo, Timbul Haryono, R.M Soedarsono
Jazyk: English<br />Indonesian
Rok vydání: 2010
Předmět:
Zdroj: Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, Vol 11, Iss 1 (2010)
Druh dokumentu: article
ISSN: 2085-9910
2338-6770
DOI: 10.24821/resital.v11i1.490
Popis: The Horse Dance in Yogyakarta. Artikel ini membahas perjalanan sejarah kesenian Jathilan hingga memasukiera Globalisasi. Pasang surut kesenian Jathilan telah dialami dari waktu ke waktu, termasuk juga dalam aspekfungsi penyajian. Kini Jathilan dapat bebas disajikan tanpa terkait dengan upacara seremonial tertentu. Hadirnyaindustri pariwisata yang dicanangkan pemerintah tahun 1986, merupakan era baru yang disebut dengan Globalisasi.Program pariwisata memberikan dampak luar biasa bagi pengembangan sajian seni Jathilan. Interaksi sosial antarwilayah memberi kontribusi terhadap upaya pengemasan bentuk sajian Jathilan untuk konsumsi wisatawan.Pengaruh tersebut terjadi karena dua faktor, pertama faktor eksternal dan kedua faktor internal. Dua pengaruh iniyang memberi sinyal akan berkembangnya bentuk sajian Jathilan yang tidak lagi hanya dipentaskan untuk acaraseremonial tertentu. Penerapan konsep pseudo traditional art, dengan mengutamakan sajian kemasan yang singkatpadat, penuh variatif, telah dihilangkan unsur ritual, tiruan bentuk aslinya dan murah harganya.
Databáze: Directory of Open Access Journals