Pendidikan Informal dalam Pemberdayaan Kapasitas SDM Pengelola Sampah untuk Optimalisasi Edukasi Green Supply Chain Management
Autor: | Luluk Fauziah, Mashudi, Johan Bhimo Sukoco, Wulan Kinasih |
---|---|
Jazyk: | indonéština |
Rok vydání: | 2024 |
Předmět: | |
Zdroj: | Didaktika: Jurnal Kependidikan, Vol 13, Iss 2 (2024) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 27454312 2302-1330 2745-4312 |
DOI: | 10.58230/27454312.613 |
Popis: | Permasalahan sampah menjadi problematika di berbagai daerah, termasuk Kota Semarang. Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2023 lalu menunjukkan jumlah timbulan sampah di Kota Semarang sebanyak 1.182,29 ton per hari atau 431.534,65 ton per tahun. Kuantitas ini perlu mendapatkan perhatian dalam pengelolaannya. Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola sampah menjadi titik kunci dalam mengatasi problematika menumpuknya sampah tersebut, sehingga perlu upaya pemberdayaan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan menganalisis pemberdayaan masyarakat sebagai kunci pengembangan kapasitas SDM pengelola sampah dalam optimalisasi edukasi Green Supply Chain Management di Kota Semarang. Adapun komponen pengembangan kapasitas menurut Potter & Brough (2004) digunakan dalam menganalisis fenomena ini, meliputi: Personal capacity, Facility capacity, Structural capacity, dan Role capacity. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Penelitian ini juga didukung dengan data kuantitatif yang bersumber dari kuesioner yang disebar ke elemen masyarakat di Kota Semarang. Penentuan informan menggunakan purposive sampling. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang dikemukakan Miles, Huberman & Sadana (2014). Hasil penelitian menunjukkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah masih belum optimal, dari pemilahan sampah menurut jenisnya, pemahaman prinsip pengelolaan sampah, dan belum memadainya fasilitas pengelolaan sampah terpilah di permukiman warga. Selain itu, kapasitas masyarakat belum didukung organisasi lokal yang memadai, kurangnya forum-forum yang membahas mengenai isu pengelolaan sampah, serta lemahnya sanksi terhadap pembuang sampah sembarangan. Kedepannya, pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah perlu diperkuat dengan pendirian berbagai macam fasilitas pengelolaan sampah berbasis masyarakat. |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |