Pengendalian kualitas continuous tandem cold mill (CTCM) menggunakan metode Taguchi pada divisi cold rolling mill di PT. XYZ
Autor: | Dyah Lintang Trenggonowati, Maria Ulfah, Faula Arina, Alya Mustika Wardhani |
---|---|
Jazyk: | English<br />Indonesian |
Rok vydání: | 2020 |
Předmět: | |
Zdroj: | Teknika, Vol 16, Iss 2, Pp 293-307 (2020) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 1693-024X 2654-4113 |
DOI: | 10.36055/tjst.v16i2.9242 |
Popis: | Kualitas menjadi hal yang paling utama dan mendasar bagi pelanggan, yaitu ketika produk yang didapatkannya berada dalam keadaan baik dan tidak terdapat kecacatan atau defect. Dengan kondisi seperti ini, perusahaan dituntut memproduksi produk yang berkualitas baik dengan tingkat kecacatan atau defect seminimum mungkin agar dapat meningkatkan profit perusahaan. PT. XYZ merupakan salah satu industri baja terbesar di Indonesia yang senantiasa menjaga produknya dengan kualitas yang tinggi tetapi masih terdapat produk yang memiliki kecacatan atau defect. Pada Tahun 2019, kecacatan yang terjadi pada continuous tandem cold mill (CTCM) untuk produk cold rolled coil (CRC) mencapai 29.918 ton dari total produksi 282.863 ton atau sekitar 10% dari total produksi. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian terkait kecacatan (defect) yang terjadi untuk produk cold rolled coil (CRC) pada continuous tandem cold mill (CTCM). Penelitian terhadap kualitas produk cold rolled coil (CRC) dilakukan dengan menggunakan diagram Pareto, peta kendali p, diagram fishbone, metode Taguchi dan ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa cacat yang dominan terjadi adalah cacat F70A (serrated edge) dan untuk meminimalisir cacat tersebut didapatkan setting level yang optimal yaitu temperatur coil sebesar 8900C dan break cut area dengan ≥40% area pemotongan atau pemakanan coil. The most basic thing in quality in the eyes of customers is when the product they get is in good condition and there are no defects. With these conditions, companies are required to produce products with minimum defects or no defects in order to increase company profits. PT. XYZ. is the largest steel industry in Indonesia which always maintains its products with high quality but there are still products that have defects. In 2019, defects occurred in the continuous tandem cold mill (CTCM) mill for cold rolled coil (CRC) reached 29.918 tons from a total production of 282.863 tons or about 10% of total production. Therefore, researchers conducted research related to defects that occur for cold rolled coil (CRC) products in continuous tandem cold mill (CTCM). Research on the quality of cold rolled coil (CRC) products was carried out using Pareto diagrams, p-control charts, fishbone diagrams, and the Taguchi method. Based on the results of the study, it was found that the dominant defect occurred was F70A (serrated edge) defect, then to minimize the defect, the optimal setting level was obtained, that is coil temperature of 8900C and the break cut area with ≥40% of the cutting area or coil feeding. Tersedia pada: http://dx.doi.org/10.36055/tjst.v16i2.9242. |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |