Autor: |
Bayu Febram Prasetyo, Rini Madyastuti Purwono, Nenis Rahma Wulandari, Firda Hikmarizky |
Jazyk: |
indonéština |
Rok vydání: |
2024 |
Předmět: |
|
Zdroj: |
Jurnal Sain Veteriner, Vol 42, Iss 2, Pp 287-292 (2024) |
Druh dokumentu: |
article |
ISSN: |
2407-3733 |
DOI: |
10.22146/jsv.90442 |
Popis: |
Dermatofitosis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kapang dermatofita dan umum terjadi pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Penyakit ini bersifat zoonosis dan mudah terjadi di lingkungan dengan kelembaban yang tinggi. Penanganan dermatofitosis salah satunya dengan pemberian obat antifungal. Penelitian ini bertujuan mengetahui frekuensi jumlah penggunaan obat antifungal terbanyak untuk kasus dermatofitosis di klinik hewan objek penelitian. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan 71 data rekam medis pasien yang terinfeksi dermatofita. Hasil penelitian menunjukkan obat antifungal yang digunakan untuk kasus dermatofitosis sebanyak 19 kali penggunaan ketoconazole, 40 kali penggunaan itraconazole, 6 kali penggunaan griseofulvin, dan 6 kali penggunaan salep racikan. Berdasarkan hasil penelitian, itraconazole adalah obat antifungal yang paling banyak digunakan untuk penanganan kasus dermatofitosis di klinik hewan tersebut. |
Databáze: |
Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |
|