Pengaruh Penambahan Spirulina platensis Terhadap Penampilan Produksi dan Kualitas Telur Puyuh
Autor: | Heli Tistiana, Fitriana Fitriana, Lutfiah Puti Utami |
---|---|
Jazyk: | indonéština |
Rok vydání: | 2023 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Ternak Tropika, Vol 24, Iss 1, Pp 20-28 (2023) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 1411-6146 2503-1007 |
DOI: | 10.21776/jtapro.2023.024.01.4 |
Popis: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Spirulina platensis terhadap performans dan kualitas telur puyuh. Materi yang digunakan adalah 200 ekor puyuh petelur, spirulina bentuk tepung dan pakan puyuh komersil. Metode penelitian menggunakan percobaan lapang dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan penelitian menggunakan pakan kontrol (P0), P1 (pakan +0,05% spirulina), P2 (pakan + 0,1% spirulina) dan P3 (pakan+0,15% spirulina). Penelitian dilakukan selama 6 minggu, yakni saat puyuh umur 16 hingga 22 minggu. Hasil penelitian menunjukkan penambahan spirulina tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, Berat telur, HDP, egg mass, FCR dan IOFC. Konsumsi pakan tertinggi pada P0 (28,90 g/ekor/hari) dan terendah pada P1 (27,99 g/ekor/hari). Berat telur terendah pada P0 (12,36 g) dan tertinggi pada P2 (12,69 g). Hen day production tertinggi pada P3 (88,54%) dan terendah pada P0 (82,32%). Nilai FCR terbaik pada P2 (2,54) dan tertinggi pada P0 (2,86). Nilai IOFC terbaik pada P2 (Rp 14.315,70) dan terendah pada P0 (Rp. 12.155,92). Penambahan spirulina dalam pakan puyuh memberikan perbedaan yang nyata (P0,05) pada indeks putih telur dan haugh unit. Nilai indeks putih telur berkisar antara 0,10 hingga 0,12. Sedangkan haugh unit terendah pada P2 (87,14) dan tertinggi pada P3 (89,10). Indeks kuning telur tertinggi pada P3 (0,51) dan berbeda nyata dengan P0, P1 dan P2. Skor warna kuning telur tertinggi pada P3 (5,05) dan terendah pada P1 (4,3). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa, penambahan spirulina mampu memperbaiki performan dan meningkatkan kualitas internal telur puyuh. Penambahan spirulina hingga level 0,15% dalam pakan mampu meningkatkan indeks kuning dan skor warna kuning telur, serta mampu memberikan nilai IOFC tertinggi. |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |