INHIBIN B MENURUNKAN KONSENTRASI FOLLICLE STIMULATING HORMONE (FSH) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus): UPAYA PENGEMBANGAN KONTRASEPSI HORMON PRIA BERBASIS PEPTIDA
Autor: | Muslim Akmal, Aulanni’am A, M. Aris Widodo, Sutiman B. Sumitro, Basuki B. Purnomo, Tongku Nizwan Siregar, Muhammad Hambal, Amiruddin A, Syafruddin S, Dwinna Aliza, Arman Sayuti, Mulyadi Adam, T. Armansyah, Erdiansyah Rahmi |
---|---|
Jazyk: | English<br />Indonesian |
Rok vydání: | 2015 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Kedokteran Hewan, Vol 9, Iss 1 (2015) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 1978-225X 2502-5600 |
DOI: | 10.21157/j.ked.hewan.v9i1.2788 |
Popis: | Penelitian ini bertujuan mengetahui efek injeksi inhibin B terhadap penurunan konsentrasi follicle stimulating hormone (FSH) di dalam serum pada tikus putih (Rattus norvegicus). Dalam penelitian ini digunakan 24 ekor tikus putih berjenis kelamin jantan dengan strain Wistar berumur 4 bulan dengan bobot badan 150-200 g. Tikus-tikus dikelompokkan secara acak ke dalam 4 kelompok, yaitu KK0, KP1, KP2, dan KP3, masing-masing kelompok terdiri atas 6 ekor. Kelompok KK0 merupakan kelompok kontrol hanya diinjeksi dengan phosphate buffer saline (PBS), sedangkan kelompok KP1, KP2, dan KP3 diinjeksi dengan inhibin B dengan dosis berturut-turut 25, 50, dan 100 pg/ekor. Injeksi inhibin B dilakukan secara intraperitoneum sebanyak 5 kali selama 48 hari dengan interval waktu 12 hari. Injeksi pertama inhibin B dilarutkan dengan 0,05 ml PBS dan 0,05 ml Freud’s complete adjuvant (FCA). Injeksi kedua sampai kelima, inhibin B dilarutkan dengan 0,05 ml PBS dan 0,05 ml Freud’s incomplete adjuvant (FICA). Pada hari ke-6 setelah injeksi inhibin B terakhir, tikus dikorbankan secara dislocatio cervicalis,lalu darah dikoleksi langsung dari jantung dan didiamkan hingga didapatkan serum untuk pemeriksaan konsentrasi FSH dengan menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi inhibin B dengan dosis 100 pg/ekor menurunkan konsentrasi FSH secara nyata (P0,05) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan hal tersebut, inhibin B berpeluang untuk dikembangkan sebagai kandidat kontrasepsi pria hormon berbasis peptida. |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |