PENGARUH NEBULIZER, INFRARED DAN TERAPI LATIHAN PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) ET CAUSA ASMA BRONKIAL
Autor: | Didik Purnomo, Zainal Abidin, Rio Ardianto |
---|---|
Jazyk: | indonéština |
Rok vydání: | 2017 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi, Vol 1, Iss 2, Pp 60-69 (2017) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 2548-8716 2599-2791 |
DOI: | 10.33660/jfrwhs.v1i2.61 |
Popis: | Latar Belakang : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Kota Semarang prevalensi tahun 2011 sekitar 4249 kasus, tahun 2012 sekitar 1342 kasus, tahun 2013 sekitar 820 kasus, dan tahun 2014 sekitar kasus, berdasarkan kematian kasus Penyakit Paru Obstruktif di Kota Semarang prevalensi dari tahun 2010 sekitar 36 orang, pada tahun 2011 sekitar 36 orang, tahun 2012 sekitar 66 orang, tahun 2013 sekitar 81 orang, dan tahun 2014 sekitar 54 orang. Penelitian ini dilakukan di RSUD KRMT Wongsonegoro pada bulan Mei 2017 dengan mengambil sampel sebanyak 8 orang partisipan sedangkan metode quasi eksperimen jenis pretest-posttest. Intervensi yang diberikan berupa infrared, nebulizer dan terapi latihan. Tujuan : Menegetahui pengaruh penggunaan infrared, nebulizer dan terapi latihan pada kasus PPOK et causa asma Bronkial. Hasil : Uji normalitas dengan saphiro wilk test nilai sig. respiratory rate sebelum dilakukan terapi 0.634, nilai sig. respiratory rate sesudah dilakukan terapi 0.139, nilai sig. Skala Borg sebelum dilakukan terapi 0.522 dan Skala Borg sesudah dilakukan terapi 0.098 maka nilai sig. > 0,05 Hal ini berarti distribusi data normal. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan paired sample t test dengan hasil sig 2 tailed untuk respiratory rate 0,007 sedangkan nilai sig skala Borg 2 tailed sebesar 0,001. Maka nilai sig 2 tailed |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |