PREFERENSI WANITA USIA SUBUR TERHADAP MADU LEBAH TANPA SENGAT SEBAGAI KANDIDAT PRODUK ANTIEMESIS

Autor: Fajar Abhirama Akhsanul Ikhsan, Bambang Nurhadi, Mahani Mahani
Jazyk: English<br />Indonesian
Rok vydání: 2022
Předmět:
Zdroj: Jurnal Pangan dan Agroindustri, Vol 10, Iss 3, Pp 158-167 (2022)
Druh dokumentu: article
ISSN: 2354-7936
2685-2861
DOI: 10.21776/ub.jpa.2022.010.03.4
Popis: ABSTRAK Ibu hamil memiliki gangguan mual dan muntah (emesis), yang membuat nafsu makan menurun dan secara tidak langsung mengurangi asupan gizi untuk janin. Salah satu bahan pangan yang dapat betindak sebagai antiemesis adalah madu. Madu memiliki karakteristiksensoriyang dipengaruhi sifat fisikokimia, hal ini dapat memengaruhi preferensi ibu hamil dalam menentukan madu yang disukai. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui preferensi Wanita Usia Subur (WUS) dalam memilih madu Lebah Tanpa Sengatsebagai kandidat produk antiemesis. Metode yang dilakukan adalah pengujian organoleptik dengan uji hedonik menggunakan panelis WUS sebagai model dari ibu hamil. Untuk sampel madu yang digunakan berasal dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Sulawesi Selatan, Banten, Bogor, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Bengkulu. WUS memiliki preferensi tertinggi pada madu lebah Tetragonulabiroiyang berasal dari Bogordengan karakteristik fisikokimia sepertikadar air sebesar 28.79 ± 0.31%, tingkat keasaman sebesar 118.76 ± 5.08ml NaOH 1N/kg, , kadar gula pereduksi sebesar 29.22 ± 5.11%, kadar HMF sebesar 79.75 ± 1.77mg/kg. Kata kunci: Antiemesis,Fisikokimia, Lebah tanpa sengat,Madu,Preferensi ABSTRACT Pregnant women have nausea and vomiting (emesis), which causes decreased appetite and indirectly reduces nutritional intake for the fetus. One of the food ingredients that can act as antiemesis is honey. Honey's characteristics are influenced by physicochemical properties, this can affect the preferences of pregnant women in determining the preferred honey. This study aims to determine the preferences of Woman of Childbearing Age(WCA) in choosing Stingless Bee honey as a candidate for antiemesis products. The method used was organoleptic testing with the hedonic test on WCAas a model for pregnant women. WCAhas the highest preference for Tetragonula biroi bee honey from Bogor with physicochemical characteristics such as water content of 28.79 ± 0.31%, acidity level of 118.76 ± 5.08ml NaOH 1N / kg, reducing sugar levels of29.22 ± 5.11%, HMF levels of79.75 ± 1.77 mg/kg. Keywords: Antiemesis, Honey, Physicochemical, Preference, Stingless bee
Databáze: Directory of Open Access Journals