Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian DBD di RSUD Kabupaten Rokan Hulu
Autor: | Herlina Susmaneli |
---|---|
Jazyk: | indonéština |
Rok vydání: | 2010 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health), Vol 1, Iss 3 (2010) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 2088-7612 2548-8538 |
DOI: | 10.25311/jkk.Vol1.Iss3.19 |
Popis: | Di Rokan Hulu terjadi peningkatan kasus DBD tiga tahun terakhir. Pada tahun 2008 tercatat 61 kasus (insiden 15,95 per 100.000 penduduk), tahun 2009 sebanyak 77 kasus (insiden 20,13 per 100.000 penduduk), dan tahun 2010 naik menjadi 79 kasus (insiden 20,65 per 100.000 penduduk). Angka insiden ini lebih besar dari angka insiden nasional yaitu 20 per 100.000 penduduk. Penelitian ini untuk mengetahui faktror-faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD di RSUD Rokan Hulu tahun 2011. Jenis penelitian Kuantitatif Analitik Observasional dengan disain Kasus Kontrol. Jumlah sampel 400 responden terdiri dari 200 Kasus (penderita DBD) dan 200 Kontrol (bukan penderita DBD). Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel berhubungan dengan kejadian DBD adalah tempat penampungan air OR=3,768 (95% CI:2,492-5,699), Ketersediaan tutup penampung air OR=2,452 (95% CI:1,640-3,668), Frekuensi pengurasan penampung air OR=2,452 (95% CI:1,778-3,989), kepadatan rumah OR=3,331 (95% CI:2,207-5,027) dan umur OR=2,824 (95% CI:1,877-4,251). Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel berhubungan bermakna adalah tempat penampung air OR=3,849 (95% CI:2,399-6,175), ketersediaan tutup penampung air OR=2,248 (95% CI:1,403-3,603), frekuensi pengurasan penampung air OR=2,238 (95% CI:1,399-3,579), kepadatan rumah OR=4,049 (95% CI:2,486-6,596), umur OR=2,845 (95% CI:1,768-4,577), jenis kelamin OR=0,613 (95% CI:0,379-0,992). Faktor risiko paling dominan terjadinya DBD adalah kepadatan rumah. Diharapkan masyarakat untuk lebih memperhatikan kegiatan 3M plus dan pelaksanaan PSN–DBD secara mandiri |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |