Popis: |
Bayi prematur cenderung memiliki resiko terhadap gangguan pernapasan, ketidakstabilan suhu, hipoglikemia , kernicterus, apnea , kejang dan masalah penyerapan nutrisi jika dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Hal ini berkaitan dengan imaturitas organ pada bayi prematur. Akibat dari faktor risiko tersebut berdampak signifikan pada lama rawat inap rumah sakit. Lama rawat inap merupakan indikator penting yang mencerminkan kualitas perawatan dan pemanfaatan sumber daya yang efisien. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengalisis faktor-faktor resiko yang mempengaruhi lama rawat inap bayi prematur di RSKIA Bandung. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain retrospektif. Data diambil menggunakan data rekam medik yaitu bulan April-Juli 2021. Sample penelitian yaitu seluruh bayi prematur yang dirawat di ruang NICU RSKIA Bandung pada bulan April-Juli 2021. Hasil penelitian yaitu rata-rata lama rawat inap untuk bayi premature yaitu sebanyak 70.97% pada rentang 1-10 hari. Hasil uji regresi berganda bahwa hanya variabel berat badan yang mempunyai hubungan yang signifikan terhadap lama perawatan. Urutan kekuatan hubungan kausalnya dari variabel independen terhadap variabel dependen, dapat diurut dari yang terkuat ke yang paling lemah yaitu BB, Usia Gestasi, Apgar Score, Cara Persalinan, jenis kelamin dan ASI. Rekomendasi untuk petugas Kesehatan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi untuk administrasi dan konseling kepada orang tua dengan bayi premature di RSKIA Bandung |