Slit-lamp calibration, crucial but neglected
Autor: | Lutfah Rif’ati, Bastaman Basuki |
---|---|
Jazyk: | angličtina |
Rok vydání: | 2013 |
Předmět: | |
Zdroj: | Health Science Journal of Indonesia, Vol 3, Iss 2 Des, Pp 58-61 (2013) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 2087-7021 2338-3437 |
DOI: | 10.22435/hsji.v3i2 |
Popis: | AbstrakLatar belakang: Kalibrasi berkala alat diagnostik sangat esensial untuk diagnosis yang akurat. Riset fasilitas kesehatan (Rifaskes) 2011 mengumpulkan data termasuk kalibrasi lampu celah (slit-lamp) pada sampel rumah sakit (RS) di Indonesia. Tujuan analisis ialah untuk mengidentifikasi faktor dominan yang berpengaruh terhadap pelaksanaan kalibrasi berkala lampu celah di RS.Metode: Analisis memakai sebagian data Rifaskes 2011 di antara 442 RS yang menyediakan layanan kesehatan mata. Risiko relatif dipergunakan untuk menilai kemungkinan tidak dilakukannya kalibrasi lampu celah di RS.Hasil: Di antara 248 RS sampel yang memenuhi kriteria inklusi, hanya 25,8% RS yang melakukan kalibrasi lampu celah tepat waktu. Dibandingkan dengan rumah sakit yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), rumah sakit yang dimiliki lembaga lain memiliki risiko yang lebih tinggi tidak mengkalibrasi lampu celah. Menurut tipe RS, RS non-pendidikan dibandingkan dengan RS -pendidikan berisiko 40% lebih tinggi tidak mengkalibrasi lampu [risiko relatif suaian (RRa) = 1,40; 95% interval kepercayaan (CI) = 1,02-1,91].Kesimpulan: Kalibrasi tepat waktu lampu-celah masih menjadi masalah di sebagian besar RS. Dibandingkan dengan rumah sakit yang dimiliki oleh BUMN, rumah sakit yang dimiliki oleh instansi lain berisiko yang lebih tinggi tidak mengkalibrasi lampu celah. (Health Science Indones 2012;2:xx-xx)Kata kunci:kalibrasi, lampu celah, rumah sakitAbstractBackground: Periodical diagnostic tool calibration is essential for accurate diagnosis. Health Facilities Research (Rifaskes) in 2011 collected data on the slit-lamp calibration of all registered general hospitals in Indonesia.Methods: Analysis using a part Rifaskes 2011 data among 442 hospitals that provide eye health services. Relative risk was used to assess the risk of performing calibration slit lamp.Results: Out of 442 hospitals, 248 hospitals met the inclusion study criteria, and only 25.8% calibrating the slit-lamp on schedule. Ownership and type of hospital were the dominant factors on the risk of not performing on schedule slit- lamp calibration. Compared to hospital owned by government public company, the hospitals owned by the other institution had higher risk did not calibrate their slit-lamp. In term of hospital type, nonteaching hospital compared with teaching hospital had 40% higher risk did not calibrate their slit-lamp [adjusted relative risk [adjusted relative risk (RRa) = 1.40; 95% confidence interval (CI) = 1.02-1.91].Conclusion: On schedule slit-lamp calibration was still a problem in most of hospitals. Compared to hospital owned by government public company, the hospitals owned by the other institution had higher risk did not calibrate their slit-lamp. (Health Science Indones 2012;2:xx-xx)Key words:calibration, slit-lamp, hospital |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |