Kayu7net: Identifikasi dan Evaluasi F-Measure Citra Kayu berbasis Deep Convolutional Neural Network (DCNN)
Autor: | Iwan Muhammad Erwin, Risnandar Risnandar, Esa Prakarsa, Bambang Sugiarto |
---|---|
Jazyk: | indonéština |
Rok vydání: | 2020 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Vol 7, Iss 6, Pp 1089-1098 (2020) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 2355-7699 2528-6579 |
DOI: | 10.25126/jtiik.2020712663 |
Popis: | Identifikasi kayu salah satu kebutuhan untuk mendukung pemerintah dan kalangan bisnis kayu untuk melakukan perdagangan kayu secara legal. Keahlian khusus dan waktu yang cukup dibutuhkan untuk memproses identifikasi kayu di laboratorium. Beberapa metodologi penelitian sebelumnya, proses identifikasi kayu masih dengan cara menggabungkan sistem manual menggunakan anatomi DNA kayu. Sedangkan penggunaan sistem komputer diperoleh dari citra penampamg melintang kayu secara proses mikrokopis dan makroskopis. Saat ini, telah berkembang teknologi computer vision dan machine learning untuk mengidentifikasi berbagai jenis objek, salah satunya citra kayu. Penelitian ini berkontribusi dalam mengklasifikasi beberapa spesies kayu yang diperdagangkan menggunakan Deep Convolutional Neural Networks (DCNN). Kebaruan penelitian ini terletak pada arsitektur DCNN yang bernama Kayu7Net. Arsitektur Kayu7Net yang diusulkan memiliki tiga lapisan konvolusi terhadap tujuh spesies dataset citra kayu. Pengujian dengan merubah citra input menjadi berukuran 600×600, 300×300, dan 128×128 piksel serta masing-masing diulang pada epoch 50 dan 100. DCNN yang diusulkan menggunakan fungsi aktivasi ReLU dengan batch size 32. ReLU bersifat lebih konvergen dan cepat saat proses iterasi. Sedangkan Fully-Connected (FC) berjumlah 4 lapisan akan menghasilkan proses training yang lebih efisien. Hasil eksperimen memperlihatkan bahwa Kayu7Net yang diusulkan memiliki nilai akurasi sebesar 95,54%, precision sebesar 95,99%, recall sebesar 95,54%, specificity sebesar 99,26% dan terakhir, nilai F-measure sebesar 95,46%. Hasil ini menunjukkan bahwa arsitektur Kayu7Net lebih unggul sebesar 1,49% pada akurasi, 2,49% pada precision, dan 5,26% pada specificity dibandingkan penelitian sebelumnya. Abstract Wood identification is one of the needs to support the government and the wood business community for a legally wood trading system. Special expertise and sufficient time are needed to process wood identification in the laboratory. Some previous research works show that the process of identifying wood combines a manual system using a wood DNA anatomy. While, the use of a computer system is obtained from the wood image of microscopic and macroscopic process. Recently, the latest technology has developed by using the machine learning and computer vision to identify many objects, the one of them is wood image. This research contributes to classify several the traded wood species by using Deep Convolutional Neural Networks (DCNN). The novelty of this research is in the DCNN architecture, namely Kayu7Net. The proposed of Kayu7Net Architecture has three convolution layers of the seven species wood image dataset. The testing changes the wood image input to 600×600, 300×300, and 128×128 pixel, respectively, and each of them repeated until 50 and 100 epoches, respectively. The proposed DCNN uses the ReLU activation function and batch size 32. The ReLU is more convergent and faster during the iteration process. Whereas, the 4 layers of Fully-Connected (FC) will produce a more efficient training process. The experimental results show that the proposed Kayu7Net has an accuracy value of 95.54%, a precision of 95.99%, a recall of 95.54%, a specificity of 99.26% and finally, an F-measure value of 95.46%. These results indicate that Kayu7Net is superior by 1.49% of accuracy, 2.49% of precision, and 5.26% of specificity compared to the previous work. |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |