Popis: |
Migrasi merupakan salah satu komponen utama kependudukan selain kelahiran dan kematian. Dari 34 provinsi di Indonesia, Jawa Barat merupakan daerah tujuan utama para migran pada tahun 2015. Namun, persebaran migran di wilayah kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat ternyata masih tidak merata terutama pada penduduk berusia 15 tahun ke atas. Hal ini memunculkan adanya dugaan pengaruh wilayah (kontekstual) terhadap status migrasi penduduk. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh dan kecenderungan variabel-variabel individual dan kontekstual terhadap status migrasi penduduk berusia 15 tahun ke atas. Dari hasil analisis regresi logistik multilevel diketahui variabel-variabel yang memengaruhi status migrasi penduduk berusia 15 tahun ke atas adalah status perkawinan, tingkat pendidikan tertinggi, akses informasi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), kepadatan penduduk, dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dengan kecenderungan karakteristik kawin/pernah kawin, memiliki tingat pendidikan tertinggi lebih dari SMA/K, mendapat akses informasi, menuju daerah dengan TPT yang rendah serta kepadatan penduduk dan UMK yang tinggi. Dengan demikian, sebaiknya pemerintah membuka lapangan pekerjaan dan mengupayakan pemerataan upah serta pemerataan pembangunan agar kesenjangan antarwilayah dapat berkurang |