FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI PADA WIRASWASTA USIA DEWASA DI KABUPATEN BOGOR
Autor: | Maulida Rochmatun Nazila, Nur Intania Sofianita, Yessi Crosita Octaria, A'immatul Fauziyah |
---|---|
Jazyk: | English<br />Indonesian |
Rok vydání: | 2023 |
Předmět: | |
Zdroj: | Amerta Nutrition, Vol 7, Iss 2SP, Pp 171-177 (2023) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 2580-1163 2580-9776 |
DOI: | 10.20473/amnt.v7i2SP.2023.171-177 |
Popis: | Latar Belakang: Indonesia mengalami peningkatan prevalensi status gizi lebih. Sebanyak 13,5% orang dewasa memiliki berat badan lebih dan 28,7% mengalami obesitas. Status gizi memiliki beberapa faktor risiko, diantaranya kurangnya aktivitas fisik dan asupan makan berlebih, serta tingginya konsumsi makanan beresiko yang tinggi kandungan gula, garam dan lemak. Tujuan: Mengetahui faktor yang mempengaruhi status gizi pada pedagang makanan usia dewasa di Kabupaten Bogor. Metode: Desain cross-sectional digunakan peneliti pada penelitian ini dengan melibatkan 99 responden pedagang makanan berusia 26-45 tahun dengan metode convenience sampling. Pengumpulan data responden dimulai dari bulan Januari hingga bulan Mei 2023. Status gizi diukur dengan Indeks Masa Tubuh yang diklasifikasikan berdasarkan PGN 2014. Sementara data asupan gula, garam dan lemak dikumpulkan menggunakan SQ-FFQ (Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire) dan PAL (Physical Activity Level) untuk menentukan tingkat aktivitas fisik responden. Analisis data menggunakan uji fisher dan regresi logistik. Hasil: Pada analisi Uji Fisher terdapat hubungan signifikan antara asupan garam (p=0,041), aktivitas fisik (p=0,002) dan klasifikasi pedagang makanan (p=0,000) dengan status gizi. Sementara, tidak ditemukan hubungan siginifikan antara asupan gula dan lemak dengan status gizi. Hasil Uji regresi logistik menunjukkan, faktor yang paling mempengaruhi status gizi yaitu asupan garam berlebih, dimana responden yang memiliki asupan garam berlebih memiliki risiko 6,03 (95% CI=1,07-33,76) kali lebih tinggi untuk mengalami masalah gizi lebih. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara asupan garam, aktivitas fisik dan klasifikasi pedagang makanan dengan status gizi, sementara itu tidak terdapat hubungan antara asupan gula dan asupan lemak dengan status gizi, faktor yang dominan mempengaruhi status gizi pada pedagang makanan pada usia dewasa di Kabupaten Bogor yaitu asupan garam. |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |