Popis: |
Abstrak Latar Belakang: Secara global, persalinan preterm menjadi penyebab utama kematian neonatus usia dini 0-7 hari pertama kehidupan dengan menimbulkan dampak morbiditas yang tinggi juga. Indonesia menempati urutan negara ke 5 estimasi persalinan preterm tertinggi di dunia. Beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap persalinan preterm yaitu idiopatik, iatrogenik, sosio-demografi, maternal dan genetik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan riwayat persalinan preterm terhadap kejadian persalinan prterm di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancang bangun case control. Jumlah populasi sebanyak 1311 orang pada periode 1 Januari - 31 Desember 2018. Sampel dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok kasus (ibu yang bersalin preterm) dan kelompok kontrol (ibu yang bersalin tidak preterm) sebanyak masing-masing kelompok 137 orang yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi dan berdasarkan teknik pengambilan sampel yaitu simpel random sampling. Variabel independen terdiri dari usia ibu, pendidikan, pekerjaan dan riwayat persalinan preterm sedangkan variabel dependen adalah persalinan preterm. Analisis data bivariat menggunankan uji Chi-Square test dengan taraf signifikansi α = 0,05 (95% CI). Hasil: Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara usia ibu bersalin (nilai p = 0,259), pendidikan (nilai p = 1), pekerjaan (nilai p = 0,225) dan riwayat persalinan preterm (nilai p = 0,191) dengan kejadian persalinan preterm. Kesimpulan: Faktor risiko seperti usa ibu bersalin, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan riwayat persalinan preterm tidak memiliki hubungan terhadap kejadian persalinan preterm. Abtract Background : Globally, preterm labor is the main cause of neonatal mortality in the first 0-7 days of life with a high impact of morbidity. Indonesia ranks 5th in the highest estimate of preterm labor in the world. Several factors that can influence preterm labor are idiopathic, iatrogenic, socio-demographic, maternal and genetic. This study aims to look at the relationship between maternal age, maternal education, maternal occupation and a history of preterm labor against the incidence of prenatal labor in RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Method : The method of this study is observational analytic with a case-control design. The total population is 1311 people in the period January 1 - December 31, 2018. Samples were divided into two groups, namely the case group (preterm maternity) and the control group (mothers who were not preterm) as many as 137 groups each according to the inclusion criteria and exclusion and based on sampling techniques, namely simple random sampling. Independent variables consisted of maternal age, education, occupation and a history of preterm labor while the dependent variable was preterm labor. Bivariate data analysis used the Chi-Square test with a significance level of α = 0.05 (95% CI). Results : The Chi-Square test results showed that there was no significant relationship between maternal age (p = 0.259), education (p = 1), employment (p = 0.225) and preterm labor history (p = 0.191) with the incidence of preterm labor. Conclusion: Risk factors such as maternal age, maternal education, maternal occupation and a history of preterm labor have no relationship to the incidence of preterm labor. |