Sumber Pendapatan Non Zakat Negara Dalam Islam Dan Perbandingannya Dengan Zaman Kontemporer Di Indonesia
Autor: | Ahmad Zahran Rizqulloh, Dewi Anjani, Muhammad Fikri Hasani Sururi, Ade Nur Rohim |
---|---|
Jazyk: | English<br />Indonesian |
Rok vydání: | 2023 |
Předmět: | |
Zdroj: | Islamic Economics and Business Review, Vol 2, Iss 2 (2023) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 2964-9609 2963-5659 |
DOI: | 10.59580/iesbir.v2i2.6010 |
Popis: | Negara mempunyai penanan yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di dalamnya. Namun kebutuhan itu sifatnya tidak tetap, melainkan akan berubah-ubah menyesuaikan keadaan. Dari pernyataan tersebut, bagaimana suatu negara dapat memenuhi kebutuhan masyarakat adalah dengan mengatur pengeluaran negara dan mengatur pula sumber penerimaannya. Negara mempunyai peran untuk dapat mengeluarkan kebijakan yang tepat mengenai sumber penerimaan negara agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Kebijakan sumber penerimaan negara sejak dahulu telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yang dimana peneliti menelaah studi yang telah ada sebelumnya. Sumber penerimaan negara pada zaman Rasulullah ternyata dapat diaplikasikan pada saat ini. Sumber penerimaan islam tidak hanya sebatas pada zakat saja atau saat ini di Indonesia disebut pajak, namun ada beberapa sumber pendapatan lain dalam menunjang kebutuhan negara. Atau pada zaman tersebut dapat dikatakan sebagai pendapatan non pajak. Sumber penerimaan yang berasal dari non pajak atau selain zakat yaitu diantaranya ada fai, ghanimah, usyr, jizyah, dan lain sebagainya. Sedangkan sumber pendapatan saat ini di Indonesia berasal dari pajak, PNBP dan hibah. Artikel ini mendeskripsikan perbandingan antara sumber pendapatan klasik yaitu pemerintahan islam zaman Rasulullah dengan sumber pendapatan kotemporer di Indonesia saat ini. Kata kunci: klasik, kotemporer, non pajak, pajak, sumber penerimaan. |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |