Popis: |
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu proses untuk meningkatkan pendidikan dengan memasukkan perubahan dan melibatkan pendidik dalam kerja bersama untuk meningkatkan praktik mereka sendiri. Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia di SD Negeri Mamajang II adalah melalui pelatihan PTK di sekolah. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar guru-guru dapat membuat PTK berkualitas secara berkesinambungan. Bentuk dari pelatihan atau penyuluhan ini yaitu dengan cara melaksanakan workshop pelatihan perancangan dan penerapan model-model pembelajaran pelaksanaan PTK dalam proses pembelajaran; pelatihan pengambilan dan analisis data dalam pelaksanaan PTK; pelatihan cara interpretasi dan penyimpulan hasil pelaksanaan PTK dan menuangkan hasil dalam karya tulis ilmiah; pelatihan cara analisis statistik; serta membuat laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan/penyuluhan, pembimbingan dan pendampingan yang terintegrasi dalam kegiatan workshop penelitian tindakan kelas (PTK). Kegiatan pelatihan telah dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan peserta workshop diberikan materi yang berbeda, yang meliputi materi model-model pembelajaran di SD, analisis statistika untuk penelitian dan menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas. Setelah menerima materi, setiap peserta diberikan pendampingan dan pembimbingan dalam proses pembuatan laporan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek pengabdian pada masyarakat ini adalah guru-guru SD Negeri Mamajang II Kota Makassar sebanyak 12 orang. Selama kegiatan pengabdian ini berlangsung, ada 4 orang peserta pelatihan yang sudah dapat menyelesaikan laporan PTK dengan baik, dan 8 orang diantaranya masih dalam proses pembuatan laporan penelitian tindakan kelas. Dari hasil tersebut, rancangan pelatihan disusun agar tercapai tujuan secara efektif meliputi: penyampaian materi PTK oleh tim peneliti, penyusunan proposal PTK oleh kelompok guru, dan presentasi proposal PTK oleh kelompok guru. Pelatihan diikuti oleh 12 orang, hal tersebut menunjukkan antusiasme yang tinggi. Selain itu, guru–guru peserta pelatihan memiliki kompetensi yang baik dalam menyusun proposal. Umpan balik dari peserta pelatihan adalah perlu tambahan waktu, serta kegiatan pengabdian diadakan secara rutin, sehingga hubungan baik antara sekolah dan perguruan tinggi semakin baik. |