PENURUNAN KUALITAS EKOSISTEM MANGROVE HUBUNGANNYA DENGAN PENDAPATAN MASYARAKAT NELAYAN DI KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA
Autor: | Rosni Rosni |
---|---|
Jazyk: | English<br />Indonesian |
Rok vydání: | 2017 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Geografi, Vol 1, Iss 1, Pp 13-26 (2017) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 2085-8167 2549-7057 |
Popis: | Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan keragaman jenis tangkapan nelayan, perbedaan pendapatan nelayan, perbedaan kesempatan kerja dan berusaha nelayan sebelum dengan sesudah terjadinya kerusakan ekosistem mangrove di Kecamatan Secanggang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Dari 7 desa pantai di Kecamatan Secanggang diambil sampel secara purposive proporsional yakni dua desa (Kwala Besar dan Jaring Halus) yang memiliki 750 KK, kemudian diambil responden sebanyak 10% (75 KK) yang bermata pencaharian sebagai nelayan penangkapan ikan 39 KK, budi daya ikan 26 KK, dan 10 KK sebagai wiraswasta. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara keragaman jenis hasil tangkapan nelayan sebelum dengan sesudah terjadinya kerusakan mangrove. Beberapa jenis ikan yang dahulunya sering tertangkap, namun pada saat ini sudah tidak pernah atau sangat jarang tertangkap lagi, diantaranya adalah ikan bawal, kepiting, kerapu, udang kapur, udang tiger, kakap, pari, senangin, cumi-cumi, dan kembung. Secara umum semua jenis biota laut mengalami penurunan frekuensi tangkapan. (2) Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan rumah tangga nelayan sebelum dengan sesudah terjadinya kerusakan ekosistem mangrove. Terjadi penurunan jumlah hasil tangkapan nelayan sebesar Rp. 667.462,- atau 33,89% dari total pendapatan keluarga. Penurunan pendapatan ini puncaknya terjadi sekitar 5 tahun terakhir. Penurunan tertinggi terjadi pada kelompok masyarakat nelayan yang bermata pencaharian sebagai nelayan pembudidaya ikan yakni sebesar 41,12%, pengumpul kayu (38,38%), pedagang (33,56%), dan nelayan penangkap ikan (33,54%). (3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara kesempatan bekerja dan berusaha sebelum dengan sesudah terjadinya kerusakan ekosistem mangrove, dimana 40,0% masyarakat menyatakan agak sulit bekerja dan berusaha di sektor perikanan, dan bahkan 46,7% masyarakat menyatakan sulit bekerja dan berusaha, hanya 2,7% yang menyatakan mudah, agak mudah 4,0%, dan biasa saja 6,7%. Kata kunci: Penurunan kualitas ekosistem mangrove dan pendapatan nelayan |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |