ANALISIS PENERAPAN SISTEM MONITORING PEMASOK
Autor: | Dahliyah Hayati (Politeknik APP) |
---|---|
Jazyk: | English<br />Indonesian |
Rok vydání: | 2020 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Manajemen Industri dan Logistik, Vol 4, Iss 1, Pp 27-34 (2020) |
Druh dokumentu: | article |
ISSN: | 2622-528X 2598-5795 |
DOI: | 10.30988/jmil.v4i1.245 |
Popis: | Abstract The performance of suppliers both directly and indirectly determines several critical points for the company such as: product prices, product availability in the market, and product quality. It is very important for companies to monitor and improve the quality of raw materials obtained from suppliers, because this will determine the performance of the company, especially on the quality of products produced. The quality monitoring system implemented in the company must be responsive and consider every critical aspect of the non-conformity that occurs, not only using the Supplier Correction Action Request (SCAR) form or the Vendor Corrective Action Request (VCAR) form or the Supplier Corrective and Preventive Action Request (SCPAR) form for all types of non-conformity found. In this study, samples were taken at 3 different companies in order to obtain valid data to analyze and evaluate the existing quality monitoring system to get a new quality monitoring system that more responsive to avoid repeated findings occur. The research method was conducted by classifying non conformity types based on the level of criticism using the Total Quality Management (TQM) approach, fishbone diagrams, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), and Quality Function Deployment (QFD) so that the quality monitoring system produced is more accurate, effective and efficient in handling raw material non-conformities that occur. Abstrak Kinerja pemasok baik secara langsung maupun tidak langsung ikut menentukan beberapa point kritikal bagi perusahaan seperti: harga produk, ketersediaan produk di pasar, dan kualitas produk. Sangat penting bagi perusahaan untuk memonitor dan meningkatkan kualitas bahan baku yang diperoleh dari pemasok, karena hal ini akan menentukan performa bagi perusahaan terutama terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Sistem monitoring kualitas yang diterapkan di perusahaan harus responsif dan mempertimbangkan setiap aspek kritikal ketidaksesuaian yang terjadi, tidak bisa hanya menggunakan Supplier Correction Action Request (SCAR) form atau Vendor Corrective Action Request (VCAR) form atau Supplier Corrective and Preventive Action Request (SCPAR) form untuk semua tipe non conformity atau ketidaksesuaian yang ditemukan. Dalam penelitian ini, dilakukan pengambilan sampel di 3 perusahaan yang berbeda dengan tujuan agar didapatkan data valid guna menganalisis mengenai sistem monitoring kualitas yang telah ada saat ini dan mengevaluasi untuk mendapatkan sistem monitoring kualitas baru yang lebih responsif sehingga tidak terjadi lagi temuan berulang. Metode penelitian dilakukan dengan mengklasifikasikan tipe non conformity berdasarkan tingkat kritikalnya menggunakan pendekatan Total Quality Management (TQM), penggunaan fishbone diagram, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), dan Quality Function Deployment (QFD) sehingga sistem monitoring kualitas yang dihasilkan lebih akurat, efektif dan efisien dalam penanganan ketidaksesuaian bahan baku yang terjadi. |
Databáze: | Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |