Autor: |
Hanafi Ashar, Mukh Nursikin |
Jazyk: |
English<br />Indonesian |
Rok vydání: |
2023 |
Předmět: |
|
Zdroj: |
Afeksi, Vol 4, Iss 6, Pp 608-613 (2023) |
Druh dokumentu: |
article |
ISSN: |
2745-9985 |
DOI: |
10.35672/afeksi.v4i6.172 |
Popis: |
Pentingnya para praktisi pendidikan atau guru mengenali pemikiran tokoh-tokoh agar kemajuan pendidikan di Indonesia semakin tercipta dan berkembang. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui konsep kurikulum pendidikan menurut prespektif dua tokoh yang memiliki latar belakang yang sangat berbeda yaitu Paulo Freire dan Al Ghazali. Penulisan artikel ini menggunakan metode analisis literature (library research). Penelitian ini menghasilkan bahawa konsep pendidikan pembebasan menurut Paulo Freire adalah agar pendidikan tidak hanya menjadi alat untuk menyampaikan pengetahuan, tetapi juga sebagai sarana untuk memberdayakan individu, membuka ruang bagi pemikiran kritis, dan mendorong ekspresi bebas dalam menyampaikan pandangan dan pendapat. Sementara itu Al Ghazali yang memiliki latar belakang berbeda memiliki konsep menekankan pentingnya memahami dan mempraktikkan ilmu pengetahuan agama sebagai dasar, sambil juga mengakui nilai dan kebutuhan ilmu-ilmu dunia yang dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini mencerminkan pemahaman yang seimbang antara kepentingan spiritual dan kehidupan duniawi dalam pembentukan kurikulum pendidikan. |
Databáze: |
Directory of Open Access Journals |
Externí odkaz: |
|