Sosialisasi Bahaya Penggunaan Napza Di SMA Lancang Kuning Kelurahan Bumi Ayu, Kota Dumai

Autor: Sanjaya, Dedek, Tiorida, Niken, Fatimah, Alia, Anisya, Dhilla, Anggraini, Fauziana, Karlina, Fenni Amisha, Alyleri, Ghivanny, Agnes, Gracella, Markeke, Ennia Asa, Kurniawan, Ridho, Eddison, Ahmad
Jazyk: angličtina
Rok vydání: 2022
Zdroj: Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK); Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling; 2626-2631
ISSN: 2685-9351
2685-936X
DOI: 10.31004/jpdk.v4i5
Popis: Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan obat-obatan golongan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif yang tidak sesuai dengan fungsinya. Kondisi ini dapat menyebabkan kecanduan yang bisa merusak otak hingga menimbulkan kematian. Penyalahgunaan NAPZA dapat terjadi karena faktor internal (faktor kepribadian, keluarga, ekonomi) dan faktor eksternal (pergaulan dan kehidupan sosial di masyarakat). Selain itu, rasa ingin tahu yang cukup tinggi terhadap narkoba mempunyai pengaruh yang cukup besar. Di Indonesia, kalangan remaja merupakan kelompok yang rentan menyalahgunakan NAPZA. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), remaja rentan menggunakan NAPZA dalam jangka panjang. Berdasarkan data yang dikeluarkan BNN pada tahun 2019, 28% (2,29 juta) remaja Indonesia diketahui menggunakan NAPZA. Adapun tujuan pengabdian masyarakat dilakukan adalah untuk memberikan sosialisasi kepada remaja sekolah di SMA Lancang Kuning Dumai terkait bahaya yang dapat ditimbulkan akibat penyalahgunaan NAPZA seperti dehidrasi, halusinasi, menurunnya tingkat kesadaran, gangguan kualitas hidup, dan kematian. Pencegahan penggunaan narkoba di kalangan remaja bukanlah merupakan tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab para pendidik, keluarga, dan lingkungan masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode pendekatan Participatory Learning and Action (PLA) yang terdiri dari tahap pra kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Peserta kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas X,XI, dan XII SMA Swasta Lancang Kuning Kelurahan Bumi Ayu Kota Dumai yang berjumlah 30 orang. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa meningkatnya pemahaman siswa tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat aditif.
Databáze: OpenAIRE