Analisis Klorofil Planlet (Spathoglottis plicata) Bl Plantlet Terhadap (Fusarium oxysporum)
Autor: | Andari, Gardis, Nurcahyani, Endang, Adrianus, Adrianus |
---|---|
Jazyk: | angličtina |
Rok vydání: | 2022 |
Předmět: | |
Zdroj: | BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research); Vol 8, No 2 (2021): Biodiversitas Wallacea; 58-66 |
ISSN: | 2355-6404 2685-6360 |
DOI: | 10.33772/biowallacea.v8i2 |
Popis: | Orchids are ornamental plants that are in great demand by Indonesians, their prices are also very high. There are disturbances that occur in the growth of orchids, namely root rot and leaf spot. Fusarium wilt disease caused by Fusarium oxysporum is an important disease because it becomes an obstacle in the quality and production of orchids. The death rate of orchids in the United States caused by Fusarium oxysporum reaches more than 50% of the total number of orchids and this disease is difficult to control using fungicides. One of the efforts to control fusarium wilt disease safely, effectively, efficiently, and without negative impacts is by using high yielding varieties through tissue culture. Tissue culture applications using fusaric acid (AF) are widely used for in vitro selection of many plants. Plants infected with impacting materials will provide a resistance response (Induced resistance) and function to maintain plant survival, especially in warding off the attack of dangerous pathogens. The aim of this study is the specific expression character ofplantlets Spathoglottis plicata resulting from induced resistance to F. oxysporum based on total chlorophyll content, chlorophyll a chlorophyll b. The research method used tissue culture. The overall results of the study on chlorophyll a, clrophil b and total chlorophyll increased and were significantly different. In the control, the chlorophyll a content was 1.722 ± 1.1309E-02, chlorophyll b was 0.585 ± 2.5537E-02 and total chlorophyll was 2.309 ± 2.7503E-02. The chlorophyll a content in the 10 ppm treatment was 2.157 ± 4.7393E-02, the chlorophyll b was 1.470 ± 1.3237E-02, and the total chlorophyll was 3.625 ± 1.0504E-01. The chlorophyll a, b and total content increased in the 20 ppm treatment, namely chlorophyll a 2.834 ± 5.8198E-03, chlorophyll b 2.582 ± 1.8300E-03, total chlorophyll 5.413 ± 8.1599E-03. Chlorophyll a, b and total chlorophyll increased in 30 ppm treatment, namely chlorophyll a 3.297 ± 2.9527E-04, chlorophyll b 3,966 ± 9.1400E-03 and total chlorophyll of 7,258 ± 6.1367E-03. In the 40 ppm treatment, the content of chlorophyll a, b and total chlorophyll increased significantly, namely in chlorophyll a 3.957 ± 1.8898E-02, chlorophyll b 5.642 ± 3.6749E-01 and total chlorophyll of 9.592 ± 2.2269E-01 so it can be concluded that Chlorophyll a, b, and total chlorophyll content in ground orchid plantlet leaves that were resistant to Fusarium oxysporum increased compared to controls with higher concentrations of fusaric acid given ABSTRAK Anggrek merupakan tanaman hias yang banyak diminati oleh masyarakat indonesia, harganya juga sangat tinggi. Terdapat gangguan yang terjadi pada pertumbuhan tanaman anggrek, yaitu penyakit busuk akar dan bercak daun. Penyakit layu fusarium disebabkan Fusarium oxysporum merupakan penyakit penting karena menjadi salah satu kendala dalam kualitas dan produksi tanaman anggrek. Tingkat kematian tanaman anggrek di Amerika Serikat yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum mencapai lebih dari 50% dari jumlah tanaman anggrek dan penyakit ini sulit dikendalikan dengan menggunakan fungisida. Salah satu usaha untuk mengendalikan penyakit layu fusarium dengan aman, efektif, efisien, tidak menimbulkan dampak negatif yaitu dengan menggunakan varietas unggul melalui kultur jaringan. Aplikasi kultur jaringan menggunakan Asam fusarat (AF) banyak digunakan untuk sleksi in vitro pada banyak tanaman. Tanaman yang diinfeksi bahan pengimbas akan memberikan respon ketahanan (Induced resistance) dan berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup tanaman, khususnya dalam menangkal serangan patogen yang berbahaya Tujuan penelitian ini adalah Karakter ekspresi spesifik planlet Spathoglottis plicata hasil induce resistance terhadap F. oxysporum berdasarkan kandungan klorofil total, klorofil a klorofil b. Metode penelitian menggunakan kultur jaringan. Hasil penelitian secara keseluruhan pada klorofil a, klrofil b dan klorofil total mengalami peningkatan dan berbeda nyata. Pada kontrol kandungan klorofil a yaitu 1,722 ± 1.1309E-02, klorofil b 0,585 ± 2.5537E-02 dan klorofil total 2,309 ± 2.7503E-02. Kandungan klorofil a pada perlakuan10 ppm yaitu 2,157 ± 4.7393E-02 , pada klorofil b 1,470 ± 1.3237E-02, dan pada klorofil total yaitu 3,625 ± 1.0504E-01. Kandungan klorofil a, b dan total mengalami peningkatan pada perlakuan 20 ppm yaitu klorofil a 2,834 ± 5.8198E-03 , klorofil b 2,582 ± 1.8300E-03 , klorofil total 5,413 ± 8.1599E-03. Pada klorofil a, b dan klorofil total mengalami peningkatan pada perlakuan 30 ppm yaitu pada klorofil a 3,297 ± 2.9527E-04, klorofil b 3,966 ± 9.1400E-03 dan klorofil total yaitu 7,258 ± 6.1367E-03. Pada perlakuan 40 ppm, kandungan klorofil a,b dan klorofil total mengalami peningkatan yang berbeda nyata yaitu pada klorofil a 3,957 ± 1.8898E-02 , klorofil b 5,642 ± 3.6749E-01dan klorofil total yaitu 9,592 ± 2.2269E-01 sehingga dapat disimpulkan bahwa kandungan klorofil a, b, dan klorofil total pada daun planlet anggrek tanah yang tahan terhadap Fusarium oxysporum mengalami peningkatan dibandingkan kontrol dengan semakin tinggi konsentrasi asam fusarat yang diberikanKey words: in vitro, klorofil, Spathoglottis plicata |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |