DISTRIBUSI RECOVERY PADA CRUSHING PLAN DI PT. LINES SULAWESI INDUSTRI DESA MATA WAWATU KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Autor: Aldina, Aldina, Deniyatno, Deniyatno, Awaliah, Wd Rizky
Jazyk: angličtina
Rok vydání: 2022
Zdroj: Jurnal Riset dan Teknologi Pertambangan (JRISTAM); Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Riset dan Teknologi Pertambangan; 11-18
Popis: Batugamping terbagi menjadi dua jenis yaitu klastik dan nonklastik, nonklastik tersusun dari material koral dan klastik terdiri dari rombakan nonklastik. Pengolahan batugamping yang dilakukan oleh PT. Line Sulawesi Industri dilakukan dengan dihancurkan dengan jaw crusher dengan target produksi 700 ton/hari. Namun karena perusahaan yang tergolong baru belum diketahui seberapa besar masing-masing persentase dari hasil suplit yang didapatkan. Sehingga dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menetukan seberapa persen pembagian hasil jaw crusher dan penyebab adanya loose pada proses tersebut. Bersasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan menggunakan metode load cross didapatkan hasil suplit dengan ukuran 3 cm sebesar 25,6 %, suplit dengan ukuran 2-3 cm sebesar 17,4%, ukuran suplit 1-2 cm didapatkan sebesar 24,8%, suplit dengan ukuran 0,5 diperoleh 25,1%, dan abu batu mendapatkan 10,9%, dengan loose sebesar 1,11305 ton/jam. Pada metode belt cut hasil yang didapatkan 3 cm sebesar 16,12 %, suplit dengan ukuran 2-3 cm sebesar 32,84%, ukuran suplit 1-2 cm didapatkan sebesar 28,32%, suplit dengan ukuran 0,5 diperoleh 9,91%, dan abu batu mendapatkan 10,59%, dengan loose sebesar 2,9028 ton/jam. Beberapa penyebab sehingga adanya loose pada proses crushing plant dikarenakan adanya beberapa belt conveyor yang robek sehingga material terjatuh saat berada ke belt conveyor dan tidak rapatnya belt conveyor 1 dengan hooper secondary crusher sehingga material tidak jatuh ke dalam hooper.
Databáze: OpenAIRE