PENERAPAN ARSITEKTUR TOLAKI PADA MUSEUM SEJARAH KERAJAAN KONAWE DI UNAAHA

Autor: Umar, Ibnu, Herman Balo, Asri Andrias, Aspin, Aspin
Jazyk: angličtina
Rok vydání: 2020
Zdroj: GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur; Vol 5, No 1 (2020)
Popis: Generasi penerus sekarang ini dimanjakan dengan hiburan yang berbentuk permainan saja. Hal ini membuat kondisi masyarakat menjadi semakin konsumtif. Oleh sebab itu dibutuhkan adanya sarana dan pra-sarana dalam ruang lingkup publik yang memberikan media edukasi yang bersifat edukasi. Edukasi sejarah begitu penting bagi kehidupan masyarakat kedepannya. Sejarah tersebut di kaitkan dengan beberapa kejadian yang pernah terjadi di masa lampau. Sulawesi Tenggara sendiri terdapat beberapa sejarah kerajaan yang berjaya sekitar beberapa abad silam, salah satu diantaranya Kerajaan Konawe. Dimana dalam catatan sejarah perjalanan Kerajaan Konawe telah berapa kali berganti raja, dan yang terakhir Sangia Ngginoburu yang dikenal sebagai Raja Lakidende merupakan raja terakhir yang memimpin Konawe, sekaligus menjadi raja pertama yang memeluk agama Islam. Maka olehnya itu perencanaan museum sejarah kerajaan Konawe adalah salah satu bentuk keprihatinan di bidang sejarah, budaya dan kearifan lokal yang berada di daratan Konawe pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari di temukannya peninggalan-peninggalan sejarah kerajaan konawe yang berupa artefak, bangunan, kuburan kuno, pemukiman kuno, dokumen, arsip, dan data-data etnografis seperti; bahasa, seni, benda pusaka dan adat istiadat. Penerapan konsep arsitektur Tolaki pada museum sejarah kerajaan Konawe di Unaaha terlihat dilihat dari tampilan fasad bangunan dengan pemanfaatan elemen bentuk, tekstur dan garis, yaitu dengan memperhatikan filosofi atau esensi dari pendekatan arsitektur Tolaki serta bentuk atap yang mengadopsi bentuk adata rumah Tolaki (Laika Mbu’u) Kata kunci : Museum, sejarah kerajaan konawe, arsitektur tolaki, unaaha ABSTRACT The current generation is spoiled with entertainment that forms the game. This makes the community more consumptive. Therefore we need the existence of facilities and infrastructure in public spaces that provide educational media that support education. This is to help regional development in the field of cultural character. Historical education is very important for future community life. History is associated with several events that have occurred in the past. Southeast Sulawesi itself has several kingdoms that had succeeded some centuries ago, one of which was the Kingdom of Konawe. Where in the history of the journey of the Kingdom of Konawe has changed the king several times, and the last Sangia Ngginoburu, known as the King Lakidende, was the last king who led Konawe, as well as being the first king to convert to Islam. Therefore, the planning of the Konawe kingdom's historical museum is one form of concern in the fields of history, culture and local wisdom that is on the mainland Konawe in general, This can be seen from the discovery of the historical relics of the Konawe kingdom in the form of artifacts, buildings, ancient graves, ancient settlements, documents, archives, and ethnographic data such as; language, art, heritage and customs. The application of the Tolaki architectural concept in the Konawe royal history museum in Unaaha be seen from the appearance of the building facade by utilizing elements of shape, texture and lines, namely by paying attention to the philosophy or essence of the Tolaki architectural approach and the roof shape adopting the shape of the Tolaki house (Laika Mbu ' u). Keywords: Museum, konawe kingdom history, tolaki architecture, unaaha
Databáze: OpenAIRE