Popis: |
Bahan organik merupakan komponen penting dalam media pertumbuhan tanaman untuk meningkatkan kapasitas air dan mendukung lingkungan biologis pada perakaran. Terdapat beberapa pilihan bahan organik yang dapat digunakan untuk media persemaian, yaitu kotoran hewan, pupuk bekas cacing (kascing) dan juga pupuk bekas maggot (kasgot). Kasgot merupakan bahan organik yang relatif baru untuk digunakan sebagai campuran media tanam dibandingkan kotoran hewan dan kascing, namun sifatnya dalam mendukung persemaian sayuran belum banyak diketahui. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keragaan kasgot sebagai campuran media tanam dibandingkan bahan organik lain untuk persemaian pada sawi dan kalian. Peubah-peubah yang diamati yaitu kedinian berkecambah, tinggi bibit (7 dan 14 hari setelah semai (HSS)), panjang akar (7 dan 14 HSS), jumlah daun (7 dan 14 HSS), tinggi trubus (7 hari setelah transplanting (HST)), jumlah daun 7 HST, panjang akar 7 HST, bobot basah trubus, bobot basah akar, bobot kering trubus, bobot kering akar, dan juga luas daun. Hasil menunjukkan bahwa pada sawi terdapat perbedaan yang nyata pada parameter tinggi bibit 14 HSS. Kasgot menunjukkan nilai 7,83 cm, lebih tinggi dibandingkan kascing yaitu 4,40 cm dan kotoran sapi 3.31 cm. Selain itu jumlah daun pada 14 HSS juga menunjukkan bahwa kasgot menunjukkan nilai tertinggi yaitu 2.70 helai, sedangkan kascing 1.80 helai dan kotoran sapi 1.00 helai. Pola yang sama juga terjadi pada kailan. Kasgot sebagai bahan organik menunjukkan keragaan yang baik untuk digunakan sebagai campuran pada media tanam untuk mengakselerasi persemaian pada sayuran daun. |