Popis: |
Penelitian ini menganalisis peran perempuan di kehidupan sehari-hari didalam novel Sula oleh Toni Morrison dan Tanah Tabu oleh Anindita Siswanto Thayf. Fokus penelitian ini adalah bagaimana penulis menggambarkan peran perempuan dan laki-laki didalam kedua novel dan apa persamaan dan perbedaan antara peran perempuanpada novel Sula dan Tanah Tabu.Penulis menggunakan metode kualitatif dan menerapkan teori Ekokritik oleh Greg Garrard dan Cheryl Glotfelty, Feminisme oleh Simone De Beauvoir, dan konsep Ekofeminisme oleh Gretchen Legler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada novel Sula, penulis menggambarkan perempuan yang kuat dan tangguh dalam menjalani kehidupannya, dan peran laki-laki digambarkan sebagai makhluk yang lemah dan selalu membutuhkan bantuan dari perempuan. Berbeda dengan novel Sula, Tanah Tabu menggambarkan kebalikannya. Perempuan sebagai makhluk yang lemah dan selalu menjadi objek penyiksaan laki-laki, sedangkan laki-laki digambarkan sebagai makhluk yang kuat dan dapat melakukan apa yang mereka mau di kehidupan sosial. Perbedaan peranan perempuan pada kedua novel adalah Sula menggambarkan bahwa perempuan adalah sosok yang pemberani dan dapat menentang patriarki yang merugikan mereka sedangkan pada novel Tanah Tabu, perempuan digambarkan sebagai sosok yang lemah lembut dan penuh kehangatan. Mereka terlalu lemah untuk melawan penindasan yang dilakukan oleh laki-laki sehingga mereka juga menjadi objek penyiksaan. Persamaan yang ditemukan pada kedua novel ini adalah Nel Wright dan Mama Helda memiliki watak yang sama, keduanya selalu mematuhi semua peraturan yang ada dan menyadari peranan wanita sesuai dengan sistem patriarki. Kedua, persamaan juga dapat dilihat dari karakter Mabel dan Sula yang sama-sama mendapat respon yang buruk dari lingkungan sosialnya. |