Popis: |
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas pengelolaan pemanfaatan hutan konservasi oleh masyarakat dan menganalisis kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan hutan konservasi. Penelitian ini dilakukan di Nagari Lubuk Basung dan Nagari Koto Malintang pada April 2016 – Mei 2016 dengan menggunakan metode deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas pengelolaan oleh masyarakat terhadap hutan konservasi pada kedua nagari umumnya adalah pemanfaatan lahan hutan dengan cara berladang yang menunjukkan bahwa hubungan antara masyarakat dengan hutan di kedua nagari adalah hubungan yang erat. Kelembagaan yang mengelola hutan konservasi di kedua nagari merupakan kelembagaan yang telah ada sebelumnya, bukan jenis lembaga baru untuk mengelola hutan. Berdasarkan hasil analisis kelembagaan menggunakan design principle yang dikemukakan oleh Ostrom (1990), maka dapat diketahui bahwa kelembagaan di Nagari Koto Malintang memenuhi tujuh prinsip dari delapan prinsip yang dikemukakan oleh Ostrom, sedangkan kelembagaan pengelolaan hutan Nagari Lubuk Basung hanya memenuhi satu dari delapan indikator yang dikemukakan oleh Ostrom dalam mengelola sumberdaya secara bersama. Kelembagaan pengelola hutan yang ada pada kedua nagari merupakan kelembagaan yang belum mampu memenuhi kedelapan indikator pengelolaan sumberdaya alam secara bersama sehingga kelembagaan di kedua nagari belum bisa sustainable untuk mengelola hutan konservasi. Kata kunci : kelembagaan, design principle, aktivitas pengelolaan. ANALYSIS OF COMMUNITY INSTITUTIONS IN THE MANAGEMENT OF THE FOREST CONSERVATION ( THE COMPARATION BETWEEN NAGARI LUBUK BASUNG, LUBUK BASUNG SUBDISTRICT AND NAGARI KOTO MALINTANG, TANJUNG RAYA SUBDISTRICT, AGAM DISTRICT) ABSTRACT This research aimed to identifying the management activities by the community against utilization of the forest conservation and analyze community institutions in the management of forest conservation. The study was done in Nagari Lubuk Basung and Nagari Koto Malintang from April 2016 to May 2016 by using the descriptive comparative method. According to the result, the management activities by the community for the conservation on both nagari in generally by utilization of land forest with farming, indicated that relationship between the community with the forest in both Nagari is a close relation. The institutional which manages conservation forest in both nagari had been existed before. Based on analysis used principle institutional design presented by Ostrom (1990), we can see that institutions in Nagari Koto Malintang meet seven principle of eight principles put forward by Ostrom, while institutional forest management nagari Lubuk Basung just meet one of eight principles put forward by Ostrom in common property resources management. Institutional forest management is on both nagari is institution have not been able to meet eight indicators natural resources management, so that institutions in both nagari in managing the forest conservation had not sustainable yet. Keywords: institutions, design principle, the forest management activities. |