Popis: |
Lansia merupakan tahap akhir dari proses penuaan manusia. Proses menjadi tua ini akan dialami oleh setiap orang. Namun untuk memasuki masa tua ini banyak perubahan pada tubuh yang akan terjadi, yaitu meliputi sistem kardiovaskuler, pernafasan, penglihatan, pendengaran, integumen, endokrin, genitorurinaria dan sistem gastrointestinal. Selain itu perubahan yang sering di alami oleh lansia adalah perubahan kognitif meliputi lansia mudah lupa, orientasi terhadap waktu, ruang, tempat, serta tidak mudah menerima hal atau ide baru (Mubarak, 2018). Demensia adalah kondisi dimana hilangnya kemampuan intelektual yang menghalangi hubungan sosial dan fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal dan bukan sesuatu yang pasti akan terjadi dalam kehidupan mendatang, demensia dapat juga di sebabkan pleh bermacam-macam kelainan otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kejadian demensia pada lansia di Puskesmas Salido Kabupaten Pesisir Selatan. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua lansia yang berada di Puskesmas Salido Kabupaten Pesisir Selatan. Jumlah sampel yang digunakan adalah 225 orang yaitu dengan menggunakan total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Short Portable Mental Status Quesioner (SPMSQ). Hasil penelitian didapatkan bahwa Kejadian demensia pada lansia di Puskesmas Salido Kabupaten Pesisir Selatan, didapatkan hampir seluruh 111 (77,1%) responden mengalami kejadian intelektual utuh. Diharapkan kepada lansia agar selalu berinteraksi dan mengasah fungsi kognitifnya melalui kegiatan atau aktivitas sehari hari seperti mengenakan pakaian, makan, penggunaan toilet maupun mengenali objek sekitar, dan disarankan juga kepada puskesmas agar dapat memberikan edukasi terkait pencegahan risiko demensia pada lansia. |