| Popis: |
Fenomena isu mengenai usulan pergantian nama Bandara Internasional Minangkabau yang di blow-up oleh media massa pada September 2014 mengalami pro dan kontra ditengah masyarakat Sumatera Barat. Permasalahan ini kemudian diselesaikan oleh Biro Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi manajemen isu yang dilakukan oleh Biro Humas Pemerintah Provinsi Sumatera barat dalam menangani isu pergantian nama Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menjadi Bandara Sutan Mohammad Rasjid. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah kepala bagian penerangan dan kepala bagian analisis dan kebijakan media Biro Humas Pemprov Sumbar. Untuk mendapatkan informan penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Model manajemen isu yang digunakan untuk mengetahui proses manajemen isu, peneliti menggunakan model manajemen isu Chase, Jones, dan Crane. Peneliti juga menggunakan model siklus isu Femers, Klewes, dan Lintemeier untuk melihat siklus isu yang berkembang. Peneliti menggunakan triangulasi data dalam teknik validitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Isu mengenai pergantian nama Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menjadi Bandara Sutan Mohammad Rasjid yang diselesaikan oleh tim manajemen isu Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat diidentifikasi sebagai isu eksternal yang di blow up oleh media massa. Proses manajemen isu yang dilakukan oleh tim manajemen Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat diselesaikan dengan cara melakukan monitoring terhadap isu tersebut. Hal ini dikarenakan isu tersebut sudah menghilang dengan sendirinya, tidak bersifat kepentingan umum, dan dicurigai sebagai bentuk aktifitas politik. Strategi manajemen yang digunakan oleh tim manajemen Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat melalui beberapa tahapan yaitu pengidentifikasian isu, analisis isu, pilihan strategi perubahan isu, pemograman aksi isu, dan evaluasi hasil. |
