| Popis: |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak beranak, lama bunting, dan masa kosong kerbau dengan sistem perkawinan berbeda di Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam. Penelitian ini menggunakan 90 ekor kerbau. Metode penelitian ini yaitu metode survei, untuk pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling menggunakan kriteria tertentu yaitu ternak kerbau yang sudah pernah melahirkan dua kali.Variabel yang diamati yaitu jarak beranak, lama bunting, dan masa kosong. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif menggunakan rata-rata hitung, standar deviasi dan uji t. Hasil penelitian jarak beranak pada sistem perkawinan alam dan inseminasi buatan sebesar 18,13±2,45 dan 16,04±1,46 bulan. Lama bunting perkawinan kawin alam dan inseminasi buatan sebesar 11,11±0,82 dan 11,04±0,92 bulan. Sedangkan masa kosong setelah melahirkan pada sistem perkawinan alam dan inseminasi buatan sebesar 7,01±2,13 dan 4,91±1,16 bulan. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat pengaruh berbeda sangat nyata terhadap jarak beranak dan masa kosong pada sistem perkawinan alam dan inseminasi buatan, sedangkan tidak berbeda nyata terhadap lama bunting pada sistem perkawinan alam dan inseminasi buatan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem perkawinan inseminasi buatan diperoleh jarak beranak dan masa kosong lebih pendek sehingga dapat meningkatkan kelahiran pada anak kerbau. |
