Popis: |
Aldi Wahyu Pradana. Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid Tentang Pluralisme Agama. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. 2021 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang pluralisme agama. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peran KH. Abdurrahman Wahid dalam penguatan integrasi nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh dari hasil analisis mendalam buku, jurnal, dan artikel yang berkaitan dengan sosok KH. Abdurrahman Wahid. Data sekunder penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam dengan expert opinion dengan menggunakan metode deep elaborate. Pada teknik kalibrasi keabsahan data digunakan metode triangulasi data, wawancara expert opinion, dan kecukupan referensial. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang pluralisme agama memiliki empat nilai yakni: kesadaran tentang keragaman, tidak membatasi pergaulan dengan orang lain, tidak menyamakan semua ajaran agama, dan tidak mencampuradukkan ajaran agama. 2) Peran KH. Abdurrahman Wahid dalam penguatan integrasi nasional dapat dilihat ketika menjabat sebagai Ketua PBNU dan menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia Keempat. Dalam perannya sebagai Ketua PBNU, KH. Abdurrahman Wahid menerima Pancasila sebagai asas tunggal organisasi dan ketika menjabat Presiden Republik Indonesia Keempat KH. Abdurrahman Wahid, melakukan tur keliling luar negeri untuk menjaga keutuhan wilayah bangsa Indonesia, mengakui agama Konhucu dan etnis Tionghoa, meredam konflik Aceh dan Papua, membentuk birokrasi yang bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta pembangunan ekonomi yang berbasis kerakyatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Pemikiran KH. Abdurrahman Wahid memiliki memiliki empat nilai yakni: kesadaran tentang keragaman, tidak membatasi pergaulan dengan orang lain, tidak menyamakan semua ajaran agama, dan tidak mencampuradukkan ajaran agama. 2) Dengan melihat kenyataan bangsa Indonesia yang terlahir plural, Peran KH. Abdurrahman Wahid dalam penguatan integrasi nasional selalu berbasis pada nilai-nilai pluralisme yang dapat dilihat pada saat menjadi Ketua PBNU dan juga pada saat menjadi Presiden Republik Indonesia Keempat. Kata Kunci: Pluralisme, Integrasi Nasional, KH. Abdurrahman Wahid ABSTRACT Aldi Wahyu Pradana. Thoughts KH. Abdurrahman Wahid on Religious Pluralism. Thesis. Jakarta. Pancasila and Citizenship Education Study Program, Faculty of Social Sciences, State University of Jakarta. 2021 This study aims to find out the thoughts of KH. Abdurrahman Wahid on religious pluralism. In addition, this study also aims to determine the role of KH. Abdurrahman Wahid in strengthening national integration. This study uses a qualitative approach, using a descriptive-analytical method. The primary data sources in this study were obtained from the results of an in-depth analysis of books, journals, and articles related to the figure of KH. Abdurrahman Wahid. The secondary data of the research was obtained through in-depth interviews with expert opinions using themethod deep elaborate. The data validity calibration technique used data triangulation methods,interviews expert opinion, and referential adequacy. The research findings show that the thinking of KH. Abdurrahman Wahid regarding religious pluralism has four values, namely: awareness of diversity, not limiting association with other people, not equating all religious teachings, and not mixing religious teachings. 2) The role of KH. Abdurrahman Wahid in strengthening national integration can be seen when he served as Chairman of PBNU and served as the Fourth President of the Republic of Indonesia. In his role as Chairman of PBNU, KH. Abdurrahman Wahid accepted Pancasila as the sole basis of the organization and when he served as the Fourth President of the Republic of Indonesia KH. Abdurrahman Wahid, toured abroad to maintain the territorial integrity of the Indonesian nation, recognized the Confucian religion and ethnic Chinese, suppressed the Aceh and Papua conflicts, formed a bureaucracy free from Corruption, Collusion, and Nepotism, as well as people-based economic development. This study concludes that: 1) The thoughts of KH. Abdurrahman Wahid has four values, namely: awareness of diversity, not limiting association with other people, not equating all religious teachings, and not mixing religious teachings. 2) By looking at the fact that the Indonesian nation was born plural, the role of KH. Abdurrahman Wahid in strengthening national integration has always been based on the values of pluralism which can be seen when he was the Chairman of PBNU and also when he became the Fourth President of the Republic of Indonesia. Keywords: Pluralism, National Integration, KH. Abdurrahman Wahid |