Popis: |
Dalam bidang peternakan, mesin penetas telur adalah sebuah alat yang banyak digunakan untuk menetaskan telur. Walaupun mesin penetas telur sudah banyak dipasaran tetapi efektifitasnya masih kurang karena harus dipantau secara langsung. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan mesin penetas telur dengan berbasis IoT (Internet of Things) sehingga memudahkan pengguna untuk mengontrol dan memonitoring dari jauh melalui smartphone. Mesin penetas telur ini menggunakan lampu pijar sebagai penghasil panas dan kipas DC untuk mengontrol kelembaban. Dengan memanfaatkan sensor DHT11 untuk suhu dan kelembaban, sensor PIR (Passive InfraRed Motion) untuk mendeteksi gerak dan sensor LDR (Light Dependent Resistor) untuk mendeteksi cahaya. Data sensor-sensor tersebut akan diolah pada mikrokontroler wemos d1 dan selanjutnya dikirim ke aplikasi blynk. Alat juga dilengkapi dengan motor sinkron untuk menggeser rak telur setiap 6 jam sekali. Untuk pengujian yang dilakukan dengan menggunakan 20 telur ayam pada set point suhu 37,5 – 38,5 °C dan kelembaban sekitar 55 – 60 %, diperoleh hasil dengan persentase penetasan sekitar 95%. In the field of animal husbandry, the egg incubator is a tool that is widely used to incubate eggs. Although there are many egg incubators on the market, their effectiveness is still lacking because they must be monitored directly. The purpose of this research is to develop an egg incubator based on IoT (Internet of Things) making it easier for users to control and monitor remotely via smartphones. This egg incubator uses an incandescent lamp to generate heat and a DC fan to control humidity. By utilizing a DHT11 sensor for temperature and humidity, a PIR sensor (Passive InfraRed Motion) to detect motion and an LDR (Light Dependent Resistor) sensor to detect light. The sensor data will be processed on the Wemos d1 microcontroller and then sent to the blynk application. The tool is also equipped with a synchronous motor to shift the egg rack every 6 hours. For tests carried out using 20 chicken eggs at a set point of temperature 37.5 – 38.5 °C and humidity of about 55 – 60%, the results obtained with a hatching percentage of about 95%. |