Popis: |
Pada awal abad ke-20, Magelang yang merupakan sebuah kota kecil di Karesidenan Kedu sudah menjadi wilayah perkotaan yang modern. Kondisi sosial pada waktu itu adalah rasisme. Orang-orang Indo yang tersingkir dari kelompok Belanda pada awal Abad ke-20 banyak yang hidup di perkampungan kumuh, sehingga mendorong Johannes Van Der Steur mengangkat anak-anak terlantar untuk hidup lebih layak dan mendapatkan Pendidikan serta mengurangi tingkat kemiskinan di Kota Magelang. Tujuan penelitian adalah untuk 1) Mendeskripsikan tentang kehidupan Johannes Van Der Steur. 2) Menjelaskan tujuan Johannes Van Der Steur mengumpulkan anak-anak terlantar di Magelang. 3) Menjelaskan peran Johannes Van Der Steur dalam Pendidikan bagi anak-anak terlantar. Metode penelitian menggunakan 4 tahap yakni: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian sebagai berikut: 1) Johannes Van Der Steur memiliki empati yang tinggi sehingga ia mengumpulkan anak-anak terlantar di Magelang untuk di berikan kehidupan yang layak 2) Tujuan mengumpulkan anak-anak terlantar adalah berhasil mendirikan panti asuhan dan menghidupi anak-anak secara layak, memberikan Pendidikan formal dan Pendidikan non formal berupa sekolah Minggu, Marching band, pelatihan menjahit, pertukangan, perbengkelan, dan bidang olahraga. Kata kunci: Panti Asuhan, Pendidikan Formal, Pendidikan Nonformal At the beginning of the 20th century, Magelang, a small town in the Kedu Residency, had become a modern urban area. The social condition at that time was racism. Many Indo people excluded from the Dutch group at the beginning of the 20th century lived in slums, thus encouraging Johannes Van Der Steur to raise abandoned children to live a better life, get an education, and reduce poverty levels in Magelang City. The aims of the research were to describe the life of Johannes Van Der Steur; Explain the purpose of Johannes Van Der Steur in collecting abandoned children in Magelang; Explain the role of Johannes Van Der Steur in education for abandoned children. The research method uses four stages: heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results of the study are as follows: 1) Johannes Van Der Steur has high empathy, so he collects abandoned children in Magelang to give them a decent life 2) The purpose of collecting abandoned children is to succeed in establishing an orphanage and providing a decent living for the children, providing formal education and non-formal education in the form of Sunday schools, marching bands, sewing training, carpentry, workshops, and sports. Keywords: Orphanage, Formal Education, Non-Formal Education |