Popis: |
Penelitian ini di latar belakangi oleh temuan peneliti bahwa nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran IPA belum memenuhi standar KKM. Selain itu peneliti juga menemukan bahwa guru kelas V di SD N katekan 02 hanya menggunakan metode ceramah dalam mengajar sehingga memaksa siswa untuk berfikir abstrak. Rata-rata nilai pretest kelas eksperimen yaitu SDN 2 Katekan mencapai 68,81, rata-rata pretest kelas ekprimen tersebut masuk kedalam kategori nilai lebih dari cukup. Dan setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen maka nilai rata-ratanya naik menjadi 85,67, rata-rata nilai postest tersebut masuk dalam kategori nilai baik. Rata-rata skor motivasi siswa di SDN 2 Katekan mencapai 54,74 masuk kedalam kategori tinggi, dan setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen rata-rata motivasi siswa naik menjadi 61,11 dan termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan indikator kinerja pertama yaitu 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai ≥70, maka sudah tercapai yaitu 100% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai ≥70. Artinya indikator keberhasilan pertama telah tercapai dan berarti metode eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa Sekolah Dasar. Berdasarkan indikator kinerja kedua yaitu 80 % siswa di kelas eksperimen mendapatkan skor angket motivasi ≥ 53,2 Maka sudah tercapai yaitu 89% siswa kelas eksperimen mendapatkan skor ≥ 53,2. Artinya indikator kinerja yang sudah direncanakan tercapai, selain itu juga keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa metode eksperimen berpengrauh terhadap motivasi siswa Sekolah Dasar. Metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa karena metode ini menyajikan pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dengan begitu maka siswa akan memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Saran dalam proses pembelajaran hendaknya siswa ikut terlibat aktif serta guru harus lebih kreatif dalam menyajikan metode pembelajaran yang menarik dan mampu mengembangkan karakter siswa seperti metode eksperimen. Saran tindak lanjut adalah melakukan penelitian lebih lanjut dan kepada peneliti selanjutnya agar kegiatan pembelajaran dapat diobservasi oleh peneliti dan teman sehingga fungsi control proses pembelajaran dapat lebih terjamin. |