PENGKAJIAN KETIDAKSETARAAN GENDER MELALUI KOMUNIKASI KELUARGA UNTUK MENINGKATKAN AKSES PENDIDIKAN BAGI ANAK PEREMPUAN DALAM LINGKARAN KEMISKINAN DI KAWASAN PESISIR PROVINSI SULAWESI SELATAN

Autor: Jeanny Maria Fatimah, Dwia Aries Tina Pulubuhu, Ria Renita Abbas, Sitti Murniati Muhtar
Jazyk: angličtina
Rok vydání: 2014
Předmět:
Popis: Pandangan masyarakat etnik Bugis dikawasan pesisir pantai, laki-laki dipandang memiliki ???nilai ekonomi??? yang lebih tinggi sehingga tidak mengherankan kalau mayoritas orang tua cenderung mementingkan pendidikan anak laki-laki. Asumsi yang kuat bahwa anak laki-laki akan menjadi kepala keluarga, menjadi penanggung jawab keluarga dan menjadi figur sentral dalam komunitas keluarga Bugis di Kota Makassar. Tujuan penelitian penting untuk peningkatan komunikasi dalam keluarga etnik bugis meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan semakin terwujud. Penelitian ini menggunakan mixed-method research. Metode penelitian yang menggabungkan antara penelitian kualitatif dan penelitian metode kuantitatif. Sumber data menjadi subyek penelitian adalah orangtua dan anak perempuan, selanjutnya data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan kuesioner. Hasil Penelitian menujukkan bahwa keluarga dalam konteks komunikasi keluarga etnik Bugis masih menujukkan bahwa sebagain besar kepala keluarga menganggap anak laki-laki lebih diutamakan untuk disekolahkan dibandingkan dengan anak perempuan mereka. Hal ini disebabkan karena anggapan anak laki-laki akan menjadi kepala keluarga dan mencari nafkah untuk keluarga sebesar 51,82%. Selanjutnya, anggapan bahwa anak perempuan tidak perlu diutamakan dikarenakan anggapan anak perempuan akan ikut suami dan bekerja di dapur untuk mengurus keperluan sehari-hari suami dan anak setelah menikah sebesar 19,09%, anggapan lain 17,27% menyatakan anak laki-laki lebih pintar disekolah jika dibandingkan dengan anak perempuan. Hal ini menyebabkan terjadinya bias dialami anak perempuan beretnik Bugis untuk akses pendidikan disebabkan anggapan orangtua yang tidak bijak. Anggapan anak perempuan cukup di rumah saja membantu orangtua dan suami sebanyak 11,82%. Stereotipe budaya Bugis masyarakat peisisir pantai citra baku tentang individu yang tidak sesuai dengan kenyataan empiris yang ada. Pelabelan negatif secara umum selalu melahirkan ketidakadilan anak laki-lai dan anak perempuan untuk memperoleh akses pendidikan. Perubahan stereotipe budaya etnik Bugis melalui peningkatan komunikasi keluarga. Peran orangtua yang dominan dan kualitas komunikasi sangat dipenting dilakukan orang tua berkomunikasi dengan anak perempuan memotivasi anak perempuan untuk bersekolah sehingga peningkatkan akses pendidikan pengetahuan bagi anak perempuan dapat ditingkatkan. Konteks melalui komunikasi tersebut didasari sikap keterbukaan, sikap empatik, sikap mendukung, sikap positif dan sikap kesetaraan dalam berkomunikasi dalam lingkungan atau anggota keluarga demi kesetaraan dan keadilan anak perempuan untuk akses pendidikan di kawasan pesisir pantai. Peran komunikasi keluarga untuk akses pendidikan anak perempuan penting sebesar 70,91%. Indikasi menujukkan bahwa kesadaran para orangtua untuk memberikan pendidikan formal bagi anak-anaknya cukup positif. Sikap ini memberikan suatu harapan bagi para kepala keluarga di daerah pesisir pantai untuk memotivasi anak untuk bersekolah.
Databáze: OpenAIRE