KAJIAN PRAGMATIK BAHASA IKLAN PADA TABLOID NOVA EDISI JANUARI SAMPAI DENGAN JUNI 2017
Autor: | Cendriono, Nanang |
---|---|
Jazyk: | angličtina |
Rok vydání: | 2017 |
Předmět: | |
Zdroj: | Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia; Vol 5, No 2 (2017); 87-97 |
ISSN: | 2301-6078 2579-471X |
Popis: | Pragmatik dilatarbelakangi oleh adanya keunikan pemakaian bahasa dalam konteks tertentu yang terdapat dalam iklan. Aspek prinsip kerjasama dan tindak tutur dilatarbelakangi oleh suatu asumsi bahwa di dalam bahasa iklan banyak terdeskripsikan ungkapan-ungkapan yang mengandung prinsip kerjasama dan jenis-jenis tindak tutur. Hal itu didasari atas fenomena bahwa bahasa iklan merupakan bahasa yang mengandung unsur berita pesanan atau pemberitahuan untuk mendorong serta membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Tabloid Nova sebagai objek penelitian dilatarbelakangi oleh satu asumsi bahwa di dalam Tabloid Nova terdapat cukup banyak pemasangan iklan yang dilakukan oleh para pengusaha yang ingin mempromosikan barang produksinya yang bila dicermati menarik bila ditinjau dari bahasanya. Yang menjadikan bahasa iklan menarik, salah satu di antaranya adalah adanya ungkapan yang bersifat memengaruhi pembaca dengan gaya hiperbola. Kedua tujuan tersebut adalah: 1) mendeskripsikan implikatur yang berorientasi pada prinsip kerjasa dalam bahasa iklan , 2) mendeskripsikan tindak tutur menurut konsep Austin. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif, sehingga hasil dari penelitian ini berisi kutipan-kutipan dari kumpulan data yang sifatnya menuturkan, memaparkan, memerikan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menafsirkan. Selain itu juga menggunakan ancangan pendekatan pragmatik yaitu ancangan pendekatan yang mengkaji maksud pembicaraan secara tersurat maupun tersirat di balik tuturan yang dianalisis.Kesimpulan penelitian ini mengarah pada dua hal, yaitu implikatur dan tindak tutur. Implikatur yang menjadi objek kajiannya berorientasi pada kriteria prinsip kerjasama. Prinsip kerjasa tersebut berorientasi pada maksim kuantitas, maksim kualitas, dan maksim pelaksanaan. Adapun tindak tutur yang terdeskripsikan adalah tindak tutur berdasarkan konsep Austin, yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi.Maksim kuantitas adalah maksim yang menghendaki setiap peserta pertuturan memberikan kontribusi yang secukupnya atau sebanyak yang dibutuhkan oleh lawan bicaranya. Maksim kualitas adalah maksim yang berisi nasihat agar penutur memberikan kontribusi percakapan yang memiliki nilai kebenaran dan jangan katakan sesuatu yang tidak mereka yakini kebenarannya. Maksim pelaksanaan adalah maksim yang mengharuskan peserta pertuturan berbicara secara langsung, tidak kabur, tidak taksah, tidak berlebihan, serta runut. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |