Trait genetik biokimia yang berkaitan dengan malaria pada penduduk P. Alor. keuntungan lain terhadap virus hepatitis-B?

Autor: Abdul Salam M. Sofro, Abdul Salam M. Sofro
Jazyk: indonéština
Rok vydání: 2015
Zdroj: Journal of the Medical Sciences (Berkala ilmu Kedokteran); Vol 27, No 02 (1995)
Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran); Vol 27, No 02 (1995)
ISSN: 0126-1312
2356-3931
Popis: Meskipun secara geografis, budaya dan antropologi ragawi orang Alor berhubungan erat dengan penduduk Nusa Tenggara Timur lainnya yang berada dalam Master Indonesia timur, tetapi dengan analisis jarak genetik mereka berada sedikit di luar. Namun demikian secara umum populasi Indonesia khususnya populasi di Nusa Tenggara telah lama terpapar.faktor seleksi alam yang kurang lebih sama yaitu malaria. Di samping itu, kawasan ini dikenal memiliki prevalensi infeksi virus hepatitis B (HBV) cukup tinggi.Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat trait genetika biokimia yang mencirikan pola klinal populasi di Indonesia Berta yang barangkali menawarkan keunggulan selektif terhadap malaria yang merupakan salah satu faktor seleksi alam utama di daerah Alor. Di samping itu juga akan dipelajari kemungkinan antaraksi trait genetik tersebut dengan hepatitis.Hasil pemeriksaan sistem golongan darah ABO menunjukkan tingginya frekuensi golongan darah 0 (49,18%), sedangkan A dan B masing-masing 24,59°.6 dan 23,77%. Hasil ini agak berbeda dengan distribusi di Yogyakarta dengan populasi yang lebih Mongolid dengan frekuensi golongan darah B agak tinggi (29,23%) sebagaimana kebanyakan populasi Asia Tenggara. Dari tiga trait yang terkail dengan malaria, lidak satupun HbE atau pengemban thalassemia-fi ditemukan dari 122 subjek yang diperiksa. Namun demikian, kekurangan glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD) ditemukan pada 8 subjek (6,6%) dan ovalositosis pada 15 subjek (12.3%). Dari pemeriksaan HBsAg yang dapat dilakukan pada 109 subjek, didapatkan 13 subjek dengan HBsAg positif. Yang menarik,.dari 7 subjek dengan kekurangan G6PD hanya satu subjek menunjukkan HBsAg positif, sementara tidak satupun dari 8 subjek ovalositosis menunjukkan HbsAg positif. Meskipun secara statistik tidak bermakna, kemungkinan bahwa gena mutan khususnya untuk ovalositosis memiliki keunggulan selektif terhadap infeksi hepatitis perlu dipikirkan. Mungkin saja bahwa gena mutan diekspresikan di sel hati yang menyebabkan gangguan adsorbsi dan penetrasi virus ke dalam sel hati. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat menjelaskan fenomena yang menarik ini.Key words : biochemical genetic trait - glucose-6-phosphatedehydrogenase deficiency - ovalositosis--p. thalassemia
Databáze: OpenAIRE