Popis: |
Latar Belakang: Rumah Sakit sebagai fasilitas tingkat lanjut memiliki peran penting dalam implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Biaya pelayanan kesehatan dilaksanakan berdasakan tarif paket INA-CBGs, dengan tujuan biaya pelayanan kesehatan terkendali dan dapat meningkatkan standar pelayanan. Namun, hal ini belum terwujud oleh karena itu tarif INA-CBGs berpotensi menimbulkan kerugian bagi Rumah Sakit.Tujuan: Mengeksplorasi penyebab selisih tarif Rumah Sakit dan tarif INACBGs pelayanan pasien Jaminan Kesehatan Nasional di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Jaraga Sasameh Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif menggunakan rancangan studi kasus. Data dikumpulkan secara dokumentasi (telaah dokumen) dan wawancara mendalam dengan manajemen baik struktural maupun fungsional. Analisa data dengan analisis deskriptif pada data skunder dan kualitatif mengeksplorasi kebijakan dan strategi Rumah Sakit terhadap selisih tarif untuk memperdalam makna dari penelitian.Hasil: Biaya pelayanan pasien program Jaminan Kesehatan Nasional di Poli Penyakit Dalam mengalami selisih negatif pada bulan Januari – Juni 2017 dengan rata–rata 20%. Faktor biaya yang paling banyak menyebakan selisih adalah farmasi sebesar 63%. Hal ini terkait dengan keadaan morbiditas penyakit terbanyak adalah penyakit kronis sebesar 49%, kebijakan yang diterapkan peningkatan kapasitas SDM dalam pelayanan pasien JKN, peningkatan program rujuk balik bagi pasien yang sudah stabil, menerapkan subsidi silang dari pendapatan lain maupun pemerintah, belum ada strategi khusus dalam pelayanan JKN yang tercantum pada Renstra. Sedangkan, terkait dengan output pelayanan berencana mewujudkan akreditasi dan pelayanan unggulan penyakit jantung.Kesimpulan: Biaya pelayanan kesehatan di Poli Penyakit Dalam telah terjadi defisit karena besarnya penyimpangan tarif Rumah Sakit dengan tariff INA-CBGs. Namun, potensi kerugian dapat diantisipasi dengan kebijakan dan strategi yang mendukung pengendalian biaya serta meningkatkan standar pelayanan. |