MAKNA AL-NABĪ AL-UMMĪ PERSPEKTIF MUFASIR INDONESIA: Penafsiran Bisri Mustofa dan Tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an RI terhadap QS. Al-‘Arāf/7:157-158

Autor: Panggih Widodo, Achmad Abubakar, Sohrah, Ahmad Dani
Jazyk: angličtina
Rok vydání: 2023
Předmět:
Zdroj: Al-Fath; Vol. 17 No. 1 (2023): January-June; 29-45
Al-Fath; Vol 17 No 1 (2023): January-June; 29-45
ISSN: 1978-2845
2723-7257
DOI: 10.32678/alfath.v17i1
Popis: This study discusses the interpretation of the meaning of al-nabī al-ummī in QS al-A'rāf/7: 157-158 according to Bisri Mustofa and the Tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an RI and is a literature study using primary and secondary data. The result of the research is that al-nabī al-ummī which is attributed to the Prophet Muhammad found in QS al-A'rāf/7: 157-158. Bisri Mustofa interpreted that the Prophet Muhammad could not read and write and also meant that he was clean from sin. Meanwhile, the Tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an RI interpreted that the Prophet Muhammad not good at reading and writing. There are several similarities and differences in the interpretation of each of these figures in terms of the diversity of meanings of the sentence al-nabī al-ummī, the attribution of these characteristics to him, and the level of ability of the Prophet Muhammad in terms of reading and writing. The purpose of this research is to find out the interpretation of some Indonesian interpreters about the meaning of al-nabī al-ummī.
Penelitian ini membahas tentang makna al-nabī al-ummī dalam QS al-A’rāf/7:157-158 menurut Bisri Mustofa dan Tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an RI dan merupakan penelitian pustaka yang menggunakan data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian yaitu bahwa al-nabī al-ummī yang dinisbatkan kepada Nabi Muhammad Saw. terdapat pada QS al-A’rāf/7:157-158. Bisri Mustofa menafsirkan bahwa Nabi Muhammad tidak dapat membaca dan menulis dan juga berarti beliau bersih dari dosa. Sedangkan Tim Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an RI menafsirkan bahwa Nabi Muhammad Saw. tidak pandai dalam membaca dan menulis. Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dari penafsiran masing-masing tokoh tersebut dalam hal keragaman pemaknaan kalimat al-nabī al-ummī dan penisbatan sifat tersebut kepada beliau serta tingkat kemapuan Nabi Muhammad Saw. dalam hal baca tulis. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui penafsiran sebagian mufasir Indonesia tentang makna al-nabī al-ummī.
Databáze: OpenAIRE