EFEK INTERMITTENT FASTING TIPE 5:2 TERHADAP ASAM URAT DAN LINGKAR PINGGANG INDIVIDU DENGAN OVERWEIGHT DAN OBESITAS

Autor: Harahap, Huntari, Kusdiyah, Erni, Hasibuan, Mhd Usni Zamzami, Harahap, Asro Hayani, Malau, Martha Yosephine Renata
Jazyk: angličtina
Rok vydání: 2022
Zdroj: JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan"; Vol. 10 No. 3 (2022): Special Issues: Jambi Medical And Health Sciences International Conference (JAMHESIC) 2021; 409-417
ISSN: 2339-269X
2580-6874
Popis: Background: Central obesity is one of the causes of metabolic syndrome, as well as a risk factor for cardiovascular disease and diabetes mellitus. In addition, high uric acid levels are also predictors of metabolic syndrome. One of the non-pharmacological therapies that can be done to prevent this is a healthy diet. Intermittent fasting is a diet that is able to lose weight effectively, reduce visceral fat and trigger the autophagy process. Objective: This study aims to determine the effect of intermittent fasting on uric acid levels and waist circumference in overweight and obese individuals. Methods: This study is an experimental study that provides an intervention in the form of intermittent fasting twice a week for 30 days. The study included 22 healthy overweight and obese adult men. Results: Decrease levels uric acid 1% but not statistically significant (p=0.631). Meanwhile, waist circumference decreased by 3% with p value = 0.000 (p < 0.05). Conclusion: Intermittent fasting type 5:2 has a significant effect on waist circumference but has no effect on uric acid levels. Thus, intermittent fasting type 5:2 can be used as an intervention in preventing the onset of diseases associated with metabolic syndrome. Keywords: uric acid, waist circumference, intermittent fasting. ABSTRAK Latar Belakang: Obesitas sentral merupakan salah satu penyebab terjadinya sindrom metabolik, serta faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus. Selain itu, kadar asam urat yang tinggi juga merupakan prediktor penyebab sindrom metabolik. Salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut adalah dengan pola makan yang sehat. Puasa intermiten merupakan diet yang mampu menurunkan berat badan secara efektif, mengurangi lemak visceral dan memicu proses autophagy. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh puasa intermiten terhadap kadar asam urat dan lingkar pinggang pada individu overweight dan obesitas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang memberikan intervensi berupa puasa intermiten yang dilakukan dua kali seminggu selama 30 hari. Penelitian ini melibatkan 22 laki-laki dewasa yang kelebihan berat badan dan obesitas sehat. Hasil: Terdapat penuruan kadar asam urat sebesar 1% tetapi tidak signifikan secara statistik (p=0,631). Sedangkan lingkar pinggang mengalami penurunan sebesar 3% dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan: Puasa intermiten tipe 5:2 berpengaruh signifikan terhadap lingkar pinggang tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar asam urat. Dengan demikian, puasa intermiten tipe 5:2 dapat digunakan sebagai intervensi dalam mencegah timbulnya penyakit yang berhubungan dengan sindrom metabolik. Kata kunci: asam urat, lingkar pinggang, puasa intermiten.
Databáze: OpenAIRE