PROGRAM LITERASI BUDAYA SUNDA DI MI MIFTAHUL ULUM KECAMATAN CIJULANG KABUPATEN PANGANDARAN
Autor: | Yusi Salma, Yusi Salma, Mangkuwibawa, Hilman, Rohmah, Siti Khozanatu |
---|---|
Jazyk: | angličtina |
Rok vydání: | 2023 |
Předmět: | |
Zdroj: | Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an; Vol 18, No 2 (2023): Metodik Didaktik Januari 2023; 21-36 |
ISSN: | 1907-6967 2528-5653 |
DOI: | 10.17509/md.v18i2 |
Popis: | Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya pergeseran budaya Sunda akibat era globalisasi, yang mempengaruhi pengetahuan siswa dan masyarakat tentang budaya sunda, untuk mengatasi hal tersebut MI Miftahul Ulum berusaha melestarikan budaya Sunda kepada siswa dengan mengadakan program literasi budaya sunda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui latar belakang program literasi budaya sunda di MI Miftahul Ulum, mengetahui apa saja kegiatan program literasi budaya sunda di MI Miftahul Ulum, mengetahui bagaimana penerapan program literasi budaya Sunda di MI Miftahul Ulum, mengetahui nilai yang diterapkan dari adanya program literasi budaya Sunda, ,mengetahui hambatan yang dialami sekolah dari penerapan literasi budaya Sunda. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Latar belakang program literasi budaya Sunda di MI Miftahul ulum pertama sebelum dibentuk program hanya sebatas pengajaran biasa, keinginan melestarikan budaya Sunda, takut hilangnya bahasa ibu. Program literasi budaya sunda yang ada di MI Miftahul ulum terdiri dari pengajaran aksara Sunda, pengajaran bahasa sunda lemes, seni tari, seni suara, seni calung, upacara adat lengser, permainan tradisional Sunda, seperti boy-boyan, jajangkungan, oray-orayan, galah asin. Penerapan program literasi budaya Sunda, untuk pengajaran aksara Sunda yaitu dengan dipimpin oleh 1 guru, pengajaran bahasa sunda lemes dengan setor 10 kata bahasa lemes. Nilai yang diterapkan meliputi nilai religius, nilai sopan santun, nilai kedisiplinan, nilai toleransi, nilai tanggung jawab, dan nilai kerjasama. Hambatan yang dialami meliputi terbatasnya media dan fasilitas, terbatasya waktu, tidak ada guru kesenian khusus, terbatasnya dana, tidak ada ruang kedap suara. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |