Kadar Plasma 25-Hydroxyvitamin-D (25-OHD) pada Pasien Age-related Macular Degeneration (AMD) Stadium Akhir di Yogyakarta: Studi Korelasi
Autor: | Supanji, Supanji, Romdhoniyyah, Dewi Fathin, Perdamaian, Ayudha Bahana Ilham, Dianratri, Anindita, Sasongko, Muhammad Bayu, Agni, Angela Nurini, Widayanti, Tri Wahyu, Wardhana, Firman Setya, Sulistyaningrum, Dian Caturini, Prayogo, Mohammad Eko, Kawaichi, Masashi, Oka, Chio |
---|---|
Jazyk: | angličtina |
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia; JKKI, Vol 13, No 3, (2022); 235-242 JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia; JKKI, Vol 13, No 3, (2022); 235-242 |
ISSN: | 2085-4145 2527-2950 |
Popis: | Background: Age-related Macular Degeneration (AMD) is a degenerative disease caused by multiple factors, including inflammation. This condition may lead to irreversible macular damage. Vitamin D has anti-inflammatory and immune-modulating qualities, therefore, is expected to protect against the development of AMD.Objective: This study aimed to evaluate the correlation between plasma 25-hydroxyvitamin D (plasma 25-OHD) levels and neovascular Age-Related Macular Degeneration (nAMD).Methods: This was a case-control study involving AMD and control subjects. All subjects underwent a standardized eye examination to check for eligibility by a retinal specialist. Blood samples were drawn for analysis using a DRG Elisa Kit to determine the plasma 25-OHD (Total). Plasma 25-OHD levels were categorized into deficiency (50 ng/mL).Results: Total subjects were 39, which consisted of 20 AMD subjects and 19 controls. There were 17 male subjects (43.6%) and 22 female subjects (56.4%). The mean age for the case and control group was 69.35±7.04 and 68.26±6.83, respectively (p=0.612). Those in their 70s dominated the age distribution with a percentage of 56.41% of all participants. The mean plasma 25-OHD in the case group was 32.30±17.10 ng/mL, while the control group was 50.63±11.95 ng/mL (p=0.066). There was no significant association between AMD and plasma 25-OHD levels in all groups (p>0.05).Conclusion: Plasma 25-OHD levels did not correlate positively with nAMD in our study population. Latar Belakang: Age-related Macular Degeneration (AMD) adalah kondisi degeneratif yang menyebabkan kerusakan makula secara ireversibel. AMD disebabkan oleh banyak faktor, termasuk inflamasi. Vitamin D memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi dan pengaktifan sistem imun, sehingga diharapkan dapat membantu mencegah perjalanan penyakit AMD. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara kadar plasma 25-hydroxyvitamin-D (plasma 25-OHD) dengan neovaskular Age-related Macular Degeneration (nAMD) di populasi Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan studi kasus kontrol yang melibatkan subjek kontrol dan AMD. Seluruh subjek melalui pemeriksaan mata yang terstandar untuk memastikan eligibilitas yang dilakukan oleh spesialis retina. Sampel darah diambil untuk analisis. DRG Elisa Kit digunakan untuk menentukan kadar total 25-OHD pada plasma sampel. Kadar 25-OHD pada plasma dikelompokkan menjadi defisiensi (50 ng/mL). Hasil: Jumlah subjek yaitu sebanyak 39, terdiri dari 20 subjek AMD dan 19 kontrol. Terdapat 17 subjek laki-laki (43.6%) dan 22 subjek perempuan (56.4%). Usia rata-rata untuk kelompok kasus dan kontrol yaitu 69.35±7.04 dan 68.26±6.83 secara berurutan (p=0.612). Subjek dengan usia sekitar 70 tahun mendominasi distribusi usia dengan persentase 56.41% dari seluruh partisipan. Rata-rata kadar 25-OHD pada kelompok kasus adalah. 32.30±17.10 ng/mL, sementara pada kelompok kontrol sebesar 50.63±11.95 ng/mL (p=0.066). Tidak ada hubungan yang signifikan antara AMD dan kadar 25-OHD plasma pada semua kelompok (p>0.05). Kesimpulan: Kadar 25-OHD pada plasma tidak berkorelasi secara positif dengan nAMD di populasi Yogyakarta. Kata kunci: 25-hydroxyvitamin-D; nAMD; Vitamin D; Yogyakarta |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |