Popis: |
Risiko kecelakaan kerja tidak dapat dihindari pada proyek konstruksi yang sedang berlangsung. Sektor konstruksi memiliki hubungan erat dengan faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang menjadi penyebab dan menjadi poin penting yang tidak dapat diabaikan oleh berbagai pihak, karena meliputi permasalahan dari sisi biaya, benefit ekonomi, regulasi, hubungan antar manusia dan pertanggungjawaban. Hampir semua proyek yang sudah berjalan tetap diperhadapkan dengan risiko kecelakaan dalam pekerjaan. Kondisi ini menarik untuk diteliti karena membutuhkan peran manajemen risiko yang eksplisit untuk menanggulangi atau meminimalisasi potensi risiko dalam aktivitas kerja, baik yang belum atau yang sudah dialami selama pekerjaan konstruksi.Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan survey awal dan wawancara di lapangan terkait dengan risiko yang sudah atau belum pernah terjadi ketika proyek dimulai. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan metode yang telah dipilih untuk memperoleh hasil analisis yang diharapkan sesuai dengan tujuan riset ini yaitu mengelompokkan risiko dan melakukan pencegahan terhadap dampak risiko yang telah terjadi.Pengelompokan risiko diurutkan berdasarkan skala indeks yaitu 1-5. Output hasil analisis ini menjadi penentu nilai ranking dari indeks risiko yang sering muncul maupun yang tertinggi. Hasil analisis data menunjukkan skala indeks 4 untuk subvariabel P19 yang merupakan nilai paling tinggi. Analisis ranking Spearman dengan alat ukur SPSS menunjukkan subvariabel P12 dengan nilai mean 2,69 merupakan yang paling tinggi. Demikian halnya dengan analisis validitas dan reliabilitas menunjukkan hasil yang valid untuk semua data yang dianalisis. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa treatment dalam pengelolaan atau pengendalian risiko yang digunakan sebagai acuan adalah OHSAS 18001:2004, dimana penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah langkah terbaik untuk meminimalisir dampak risiko. Kata kunci : risiko, faktor K3, manajemen risiko, analisis ranking, APD |