ANALISIS HIDROGRAF ALIRAN UNTUK PENENTUAN DERAJAT KARSTIFIKASI PADA BEBERAPA KONDISI MATAAIR DAN SUNGAI BAWAH TANAH KARST

Autor: Adji, Tjahyo
Rok vydání: 2022
Předmět:
DOI: 10.17605/osf.io/k28en
Popis: Tingkat perkembangan karstifikasi (derajat karstifikasi) suatu akuifer karst mempengaruhi karakteristik imbuhan airtanah, besar sedikitnya kapasitas simpanan dan sistem pelepasan air oleh akuifer. Akuifer karst yang memiliki derajat karstifikasi tinggi akan memiliki kapasitas simpanan air yang rendah dan sistem pelepasan air yang cepat, sebaliknya pada akuifer karst yang memiliki derajat karstifikasi rendah akan didominasi oleh tipe aliran diffuse, kapasitas simpanan akuifer tinggi dan sistem pelepasan simpanan airnya yang perlahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi secara spasial dan temporal derajat karstifikasi pada suatu akuifer karst berdasarkan karakteristik hidrograf alirannya. Penelitian ini dilakukan pada dua mataair (Beton dan Petoyan) dan enam sungai bawah tanah (Bribin, Gilap, Ngreneng, Seropan, Toto, dan Ngerong) pada dua kawasan karst yang berbeda yaitu Karst Gunung Sewu, Gunung Kidul, Yogyakarta dan Karst Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Data utama yang digunakan adalah data perekaman tinggi mukaair secara time series yang kemudian dikonversikan menjadai data debit aliran setelah dibuat stage discharge rating curve-nya pada ke delapan lokasi pengukuran. Metode straight line methods kemudian dilakukan untuk memisahkan komponen aliran dasar, dan analisis hidrograf berdasarkan rumus Rashed (2012) dilakukan untuk mengukur seluruh komponen hidrograf untuk menentukan derajat karstifikasi akuifer karstnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara temporal terdapat perbedaan derajat karstifikasi pada awal musim penghujan berupa darcian aquifer (Dk=1.95-9.27), meningkat menjadi partially dan karstified aquifer (Dk=10.92-35.99) pada pertengahan musim, dan di akhir musim penghujan derajat karstifikasi menurun kembali menjadi darcian aquifer. Secara spasial, terdapat perbedaan derajat karstifikasi antara di bagian hulu sistem SBT Bribin (Gua Gilap dan Mataair Beton) yaitu pada tahap partially dan karstified akuifer dan di bagian hilir (Gua Bribin, Seropan, dan Toto) pada tahap darcian aquifer. Secara umum, perhitungan pada awal dan akhir musim hujan menunjukkan bahwa Karst Gunung Sewu dan Karst Rengel termasuk pada derajat karstifikasi Darcian aquifer, yaitu Karst Rengel berada pada darcian aquifer tahap 1 (muda), sedangkan Karst Gunung Sewu berada pada darcian aquifer tahap 2 (tua). Sementara itu, perhitungan saat banjir pada puncak musim hujan menunjukan bahwa karstifikasi di Karst Gunung Sewu telah lebih berkembang dibandingkan dengan Karst Rengel.
Databáze: OpenAIRE