HUBUNGAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA

Autor: Maki, Ester Christine, Mantjoro, Eva M., Asrifuddin, Afnal
Rok vydání: 2022
Předmět:
Zdroj: PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT; Vol. 6 No. 2 (2022): AGUSTUS 2022; 1192-1198
ISSN: 2623-1581
2623-1573
DOI: 10.31004/prepotif.v6i2.4134
Popis: Belakangan ini, merokok telah menjadi gaya hidup bagi pelajar maupun orang dewasa. . Usia di mana remaja mulai merokok paling tinggi antara usia 10-19 tahun. Faktor teman sebaya adalah faktor lingkungan itu sendiri yang dapat menjadi pengaruh inisiasi remaja untuk merokok. Faktor teman sebaya inilah yang membuat banyak remaja memandangnya sebagai aspek yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan pergaulan dengan perilaku merokok pada remaja di Desa Karumenga Kecamatan Langowan Utara. Penelitian ini adalah penelitian korelasi analitik dengan desain penelitian cross sectional (studi potong lintang) yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai November 2021 pada remaja di Desa Karumenga Kecamatan Langowan Utara, Variabel independen di penelitian ini ialah teman sebaya, sedangkan untuk variabel dependen ialah perilaku merokok pada remaja. Digunakan kuesioner untuk pengumpulan datanya. Uji spearmen rank test digunakan untuk analisis data. Analisis bivariat menunjukan hubungan antara lingkungan pergaulan dengan perilaku merokok pada remaja dengan kekuatan korelasi positif yang lemah, dimana semakin mendukung lingkungan pergaulan untuk merokok, maka semakin tinggi perilaku seseorang untuk merokok (p.value = 0,012) < ? 0,05. Hasil dari lingkungan pergaulan pada remaja hampir semua atau seluruhnya responden memiliki lingkungan pergaulan yang mendukung untuk merokok yaitu sebanyak 81,7%, dan untuk perilaku merokok yaitu 75% memiliki perilaku merokok sedang. Ada hubungan signifikan antarlingkungan pergaulan dengan perilaku merokok pada remaja, hal ini berarti kedua variabel memiliki kekuatan korelasi positif yang lemah, dimana semakin mendukung lingkungan pergaulan untuk merokok, maka semakin tinggi perilaku seseorang untuk merokok.
Databáze: OpenAIRE