Re-Branding Produk Sebagai Daya Tarik Pemasaran pada UMKM Jamu di Dusun Kedurus Kabupaten Sidoarjo
Autor: | Laras Reynard Pratiwi, Lidzikirllah Fannayu Putri, Deby Fatimah Wati, Ria Wulandari |
---|---|
Jazyk: | indonéština |
Rok vydání: | 2023 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara; Vol. 7 No. 2 (2023): Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023; 588-596 Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara; Vol 7 No 2 (2023): Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023; 588-596 |
ISSN: | 2599-0764 |
DOI: | 10.29407/ja.v7i2 |
Popis: | Instant herbal medicine is one of the UMKM goods created by the people of Dusun Kedurus. The label on the plastic standing pouch that holds the powder form of jamu indicates that it is a herbal version. The label's appearance is quite straightforward, with only the name and effectiveness of the herbal medicine listed, and no further details like composition, presentation style, expiration date, or halal logo. Ineffective labeling may have an effect on the sales process by lowering buyer confidence. The goal of this initiative is to modernize the marketing and labeling of herbal medicines. In addition to receiving assistance with labeling, managing NIB (business identification number), SNI (Indonesian national standard), SPPL (statement of ability to manage and monitor environment), and creation of a social media account, herbal medicine managers also take part in socialization activities. The outcomes of this effort include a more appealing label for herbal medication, applications for NIB, SNI, SPPL, and social media marketing for herbal medicine. Salah satu produk UMKM yang dihasilkan warga Dusun Kedurus adalah jamu instan. Jamu berbentuk serbuk yang dikemas dalam plastik standing pouch dan terdapat label varian jamu. Tampilan label sangat sederhana yaitu hanya berisi nama dan khasiat jamu tanpa keterangan lain seperti komposisi, cara penyajian, tanggal kadaluwarsa, dan logo halal. Pemberian label yang tidak menarik dapat menurunkan tingkat kepercayaan pembeli yang akan berdampak dalam proses penjualan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaharui label dan pemasaran jamu. Pengelola jamu mengikuti kegiatan sosialisasi dan diberikan pendampingan dalam pembuatan label, pengurusan NIB (nomor induk berusaha), SNI (standar nasional Indonesia), SPPL (surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup), dan pembuatan akun media sosial. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah label jamu memiliki tampilan yang lebih menarik, telah mengajukan pengurusan NIB, SNI, SPPL, serta memasarkan jamu melalui sosial media. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |