Toleransi; Eliksir Sosial yang Padat Syarat

Autor: Wawaysadhya, Wawaysadhya
Rok vydání: 2022
Zdroj: Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK); Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling; 611-618
ISSN: 2685-936X
2685-9351
DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.6658
Popis: Toleransi adalah konsep yang absurd namun efektif secara faktual di Indonesia. Dikatakan absurd karena toleransi tidak memiliki satu landasan yang reliabel sebagai pegangan sebagai sebuah diskursus. Hal yang paling unik ketika mencari tahu tentang perkembangan toleransi di Indonesia terletak pada cara pandang orang Indonesia terhadap toleransi itu sendiri. Definisi toleransi sendiri cenderung mengarah kepada persoalan kemampuan personal seorang manusia. Ada dua definisi umum mengnai toleransi, yang pertama, toleransi adalah sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam bersabar, menahan diri, atau memikul sesuatu yang berasal dari luar diri atau tubuhnya. Kemudian, toleransi juga bisa dipahami sebagai sebuah sikap yang mampu menerima pandangan dan keyakinan yang berbeda dari si subjek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sosial. Penelitian ini adalah penelitian social humaniora yang menggunakan metode Grounded Theory methodology yang merupakan metodologi dasar dalam penelitian kualitatif untuk mengembangkan teori melalui penelitian kualitatif secara sistematis dan mendasar. Penelitian ini menemukan bahwa jika menukil kepada apa yang telah disampaikan oleh Hatta dan Cak Nur, menaati persyaratan dan menyepakatinya dengan teguh adalah satu-satunya cara untuk merealisasikan kehidupan yang toleran. Dengan demikian, maka hal toleran ini tidak akan bisa dilakukan secara satu arah. Jadi, persoalan mayoritas terhadap minoritas, persoalan yang kaya terhadap yang miskin, yang berkulit putih terhadap yang berkulit hitam, yang non marjinal terhadap yang marjinal, dan mungkin yang beriman terhadap yang tidak beriman haruslah sesegera mungkin ditinggalkan.
Databáze: OpenAIRE