Isolasi mikroalga Aurantiochytrium dari Raja Ampat dan potensinya pada industri bahan baku adjuvant vaksin
Autor: | Suhendra, Suhendra, Septianingsih, Lia, Rizka Ariandi, Tifanny, Husna, Maratul, Adi Laksana, Zen, Yuniasih, Dewi, Hutari, Andri |
---|---|
Přispěvatelé: | Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyrakat (LPPM) UAD |
Rok vydání: | 2022 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Rekayasa Proses; Vol 16, No 2 (2022); 34-44 |
ISSN: | 2549-1490 1978-287X |
DOI: | 10.22146/jrekpros.72045 |
Popis: | Tulisan ini bertujuan memberikan kontribusi akademis potensi mikroalga Aurantiochytrium dari hutan bakau Indonesia. Tulisan ini mempresentasikan gambaran awal penelitian tentang mikroalga Aurantiochytrium mulai dari teknik isolasi mikroalga dari habitatnya, gambaran produksinya, teknik analisa kualitatif squalene hingga analisa potensi ekonomi dan fungsinya untuk bahan baku adjuvant vaksin. Sebanyak 10 sampel daun bakau diambil dari hutan bakau Raja Ampat, Papua Barat. Teknik isolasi menggunakan metode direct plating method. Setelah aplikasi teknik streaking dari koloni mikroalga yang ada pada sampel ke dalam medium agar, dihasilkan 4 isolat murni. Produksi awal biomassa berbahan baku mikroalga Aurantiochytrium ditampikan dengan nutrisi glucosa, yeast extract, peptone dan campuran air laut dan aquadest. Analisa kualitatif produk yang dihasilkan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menunjukkan hasil positif adanya sqalene pada biomassa hasil kultivasi isolat mikroalga Aurantiochytrium. Squalene dari hasil fermentasi mikroalga Aurantiochytrium telah banyak dikaji sebagai sumber bahan baku alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (sustainable), Beberapa adjuvant vaksin, termasuk vaksin covid-19 menggunakan bahan baku mikroalga Aurantiochytrium untuk menggantikan adjuvant vaksin yang bersumber dari ikan hiu laut dalam. Di masa depan, potensi produk mikroalga Aurantiochytrium akan semakin dibutuhkan di banyak industri nutrisi kesehatan dan kosmetik. Mengingat relevansinya untuk masa depan industri strategis terkait di Indonesia, seyogyanya perlu riset mendalam yang lebih banyak dari isolat mikroalga Aurantiochytrium dari hutan bakau Indonesia. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |