The Territorial Trap and The Problem of Non-territorialized Groups
Autor: | Mireille Marcia Karman |
---|---|
Rok vydání: | 2016 |
Předmět: |
media_common.quotation_subject
Carl Schmitt Realism Political Entity lcsh:International relations lcsh:Political science Territoriality Liberalism (international relations) Trap (computing) Globalization Politics State (polity) Political Theory Political science Public sphere Imannuel Kant Liberalism State Theory lcsh:J lcsh:JZ2-6530 Law and economics media_common |
Zdroj: | Global: Jurnal Politik Internasional, Vol 18, Iss 2, Pp 108-119 (2016) |
ISSN: | 2579-8251 1411-5492 |
DOI: | 10.7454/global.v18i2.129 |
Popis: | Konsep wilayah geografis atau kewilayahan fisik hampir selalu merupakan komponen utama negara yang tak terbantahkan. Dengan kewilayahan, entitas politik tersebut tidak dapat dikatakan atau didefinisikan sebagai negara. Namun demikian, pentingnya wilayah untuk sebuah negara menjadi tidak terbantahkan karena kerap dianggap remeh oleh sebagian besar ilmuwan politik modern, walaupun secara historis, konsep tersebut hanya menempati posisi penting pada abad ke-16. Tulisan ini mengikuti sejarah konsep teritorialitas (territoriality) seperti yang dijelaskan oleh Schmitt dan Kant untuk menempatkan kemunculan keterlekatan teritorial pada suatu konteks. Dengan demikian, penulis ingin menunjukkan masalah yang muncul saat teritorial diambil dari konteks tersebut dan diadopsi di dunia global yang memiliki konteks yang berbeda. Mengambil wilayah sebagai norma yang tak terbantahkan dari sebuah negara modern berkontribusi dalam menciptakan beberapa masalah laten seperti masalah identitas etnik atau agama yang perlu tunduk pada identitas nasional, ketidakmampuan untuk menangani entitas politik non-teritorial, dan ketidakmampuan untuk membayangkan cara efektif untuk mengerahkan otoritas yang efektif tanpa bergantung pada kapasitas material. Tulisan ini diakhiri dengan saran untuk membuka kembali diskusi tentang pentingnya teritorial untuk suatu negara dan apakah konsep tersebut masih dapat berfungsi sebagai asumsi keamanan dan persatuan negara. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |